Jika Perbuatan Benarmu Difitnah Tapi Kamu Menerimanya Maka Niscaya Rejekimu Akan Berlimpah

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Jika ada orang yang menyusahkan kita, anggaplah tumpukan rejeki. Mulai hari ini, belajar sedapat mungkin menyenangkan hati orang lain. Walaupun terasa pahit dalam kehidupan, tetapi dengan tujuan mulia itu bahagia. Lari, beralarilah dengan cepat untuk mengejar hari esok yang lebih cerah. Bersyukurlah dan merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini. Setiap ada orang yang memberimu satu berusahalah mengembalikannya sepuluh kalilipat. Hargailah kebaikan orang kepadamu, tetapi lupakanlah semua jasa yang pernah kamu berikan kepada orang lain. 


Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan atau dihukum, maka kamu akan dapat pahala. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan itu merupakan hukuman. Orang yang benar kita bela, tetapi yang salah kita beri nasehat. Jika perbuatan benar kamu difitnah dan dipersalahkan tetapi kamu menerimanya, maka akan datang rejeki kepadamu yang berlimpah. Semua ujian dan cobaan bagi batin dan mental itu akan terhenti, tepat saat kau berhasil menghentikan keluhan-keluhanmu yang berlimpah. Semua ujian dan cobaan bagi batin dan mental itu akan berhenti, tepat saat kau berhasil menghentikan keluhan-keluhanmu atas kesulitan hidup yang kau alami itu. Selama kau masih mengeluh selama itu hidupmu akan dipenuhi ujian dan cobaan.


Jangan selalu melihat mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu mengoreksi diri sendiri, itulah kebenaran. Orang yang baik akan kita ajak bergaul, tetapi orang yang jahat perlu kita kasihani. Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka kedua orang itu akan dapat bersahabat sepanjang waktu.


Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan. Apabila engkau rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, janganlah sampai diketahui engkaulah penolongnya. Janganlah membicarakan sedikit pun kejelekan orang dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar. Apabila engkau mengetahui orang berbuat salah, maka tegurlah langsung dengan kata-kata yang lemah-lembut hingga orang tersebut menjadi lebih insyaf.


Mala petakan yang paling besar tidak lain adalah perasaan yang tidak pernah puas. Kekeliruan yang paling besar tidak lain karena ingin mendapatkan sesuatu. Oleh karena itu dia yang merasa puas dengan keadaan memuaskan akan selamanya menikmati kepuasan.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.


Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id

Foto By : @kakang_photoworks (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?