Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Cara Melihat Leak" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Ilmu leak cenderung digunakan untuk tujuan tidak baik, seperti melampiaskan iri hati dan dengki dengan mempraktikkan teluh, desti, dan terangjana sebagai bagian ilmu leak destruktif. Ilmu leak digunakan untuk mengubah wujud penekunnya yang hendak menyakiti orang lain. Ada berbagai bentuk perubahan wujud yang bisa dilakukan oleh penganut ilmu leak sesuai tingkatan ilmu yang dikuasai seperti monyet, pitik bengil (ayam), endihan (sinar), bangkai (babi) bahkan makhluk aneh seperti gegendu (hewan berkaki tiga), cambrabrag (anjing kudis), celuluk (bhuta kalika), dan jaka tunggu! (pohon enau menembus langit) yang tergolong ilmu leak tingkat tinggi.


Namun tidak semua orang bisa melihat wujud leak karena tergantung kondisi (energi) seseorang yang diistilahkan dengan panes dan tis. Istilah panes digunakan untuk menyebut mereka yang tidak bisa melihat wujud leak karena dianggap memiliki darah panas, sedangkan tis (kasyaf dalam paham ilmu hikmah) adalah sebutan bagi mereka yang bisa melihat wujud leak kendati tanpa menggunakan sarana tertentu.


Bagi mereka yang memiliki darah panas, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk melihat wujud leak. Cara melihat leak ini menggunakan sarana (benda), tergantung wujud leak tersebut.


Konon Leak dan ilmu leak hanya bisa dipraktikkan di Bali, tapi orang-orang Sumatra Barat dan Kalimantan juga menemukan makhluk yang ciri-cirinya sama dengan wujud asli Leak ini. Orang-orang Minang dan Melayu menyebutnya Setan Palasik, sementara orang Kalimantan menamakannya dengan Hantu Kuyang.


Sebenarnya sederhana saja jika ingin melihat penampakan Leak, Cukup pergi ke sawah, kuburan, perempatan jalan, atau tanah yang lapang dan kalau cukup beruntung, kau akan menemukan penampakan bola api biarpun mungkin cuma sekilas. Dan jika lebih beruntung lagi (atau lebih sial), mungkin bisa melihat sosok asli atau jelmaannya, tapi kemungkinannya kecil sekali.


Berikut ini merupakan cara melihat leak tersebut :


1. MENGGUNAKAN SELENDANG ORANG TUA

Orang tua yang dimaksud di sini adalah orang tua yang sudah lanjut usia, seperti nenek dan kakek. Bahan dari selendang bebas, asal tembus pandang dan digunakan cuma oleh kakek atau nenek itu. Selendang harus diambil dan dibawa pergi saat senja kala. Saat mau mencari Leak, letakkan selendang di depan wajah, khususnya mata. Pegang masing-masing ujung selendang dengan kedua tangan. Bagian selendang yang menutupi wajah haruslah transparan jadi kau bisa mengintip melewatinya. Dan mengintip Leak menggunakan cara ini pun harus dari jauh atau disemak-semak biar tidak kepergok oleh Leak-nya.


2. MENGGUNAKAN EMBUN DI DAUN TALAS

Pertama-tama cari embun di daun talas. Agar lebih mudah, petik saja sekalian daun talasnya. Kemudian, campur embun itu dengan air kali. Pada tengah malam, pergilah ke perempatan atau kuburan. Tanggalkan semua bajumu dan basahi sekujur tubuh dengan campuran embun dan air kali tadi. Lalu membungkuk penuh dan lihatlah ke belakang lewat kedua kakimu.


3. BERENDAM DI RUANG TERBUKA

Cara satu ini dapat dilakukan di sungai, kolam, atau tempat berair manapun di ruang terbuka, mungkin termasuk juga di genangan air yang tinggi. Kau harus memasukkan seluruh tubuhmu ke dalam air kecuali bagian wajah dari hidung ke atas. Hal ini dapat menyamarkan hawa tubuhmu sehingga para Leak tidak bisa melihatmu saat mengintip mereka.


4. MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI

Tujuan cara ini sama dengan cara sebelumnya, yaitu menyamarkan hawa tubuh agar tidak disadari para Leak. Bersembunyilah di semak-semak terutama yang tempatnya angker, lalu lumuri tubuh dengan kotoran sapi. Leak akan mengira kau adalah kotoran sapi dan mengabaikanmu. Tidak perlu khawatir karena sebenarnya kotoran sapi tidak sebau kotoran babi, ayam, atau kotoran hewan lain.


5. MENGGUNAKAN JIMAT LEAK

Jimat Leak (atau orang Bali biasa menyebutnya sabuk/sesabukan pengleakan) hanya dimiliki oleh dukun atau orang yang mempraktekkan ilmu leak. Kau tidak mungkin memilikinya, jadi kau harus meminjam dan belajar cara menggunakan sarana tersebut pada empu jimat itu sendiri. Jimat itu dapat mengubahmu menjadi Leak untuk sementara waktu, dan membantumu berbaur bersama Leak-leak lain di malam Nyepi. Dari semua cara, cara ini memiliki kemungkinan berhasil paling menjanjikan, namun dengan resiko yang paling besar pula. Jika cara lain resikonya hanya membuang waktu, menanggung malu, kram sekujur tubuh, atau membuatmu jadi bau kotoran, maka cara ini, jika keliru sedikit saja melaksanakan instruksi pemilik jimat, kau bisa gila, bahkan terbunuh.


Leak memiliki organisasi dengan aturan tersendiri. Layaknya sebuah organisasi, kumpulan leak memiliki pengurus yang setiap waktu mengadakan pertemuan atau rapat. Konon kabarnya, pertemuan ini untuk membahas hutang berupa persembahan manusia hingga tingkatan ilmu yang dikuasai masing-masing anggota.


Rapat dilakukan di tempat- tempat angker seperti di bawah pohon kepuh, rangdu atau tegalan dekat kuburan. Saat menghadiri rapat, para penekun ilmu leak mengubah wujudnya menjadi monyet. Dalam rapat tentu ada perdebatan atau usul saran para peserta sehingga terdengar berbagai suara. Bagi orang awam akan terdengar seperti suara monyet, tetapi wujudnya tidak tampak.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/ambrosiaperish.blogspot.com/akarasa.com

Foto by : nutrisimedia.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Inilah Sosok Penemu Tari Gopala Yang Merupakan Penggambaran Aktivitas Pengembala