Posts

Pesona Taksu Bali

"Renungan diri" bagaimana memaknai "nol/kosong" dalam sebuah kehidupan ini

Image
Nol atau Kosong adalah awal dan juga akhir. Dan sekecil apapun bilangan bila dibagi nol maka hasilnya akan menjadi tidak terhingga. Seperti halnya dalam matematika kehidupan dikatakan; Bila angka 0 dikali berapapun nilainya akan tetap nol. Jika 0 ditambah berapapun maka hasilnya akan tetap bilangan penjumlah itu sendiri. Dan sebesar apapun itu bila dibagi dengan bilangan tak terhingga maka hasilnya adalah nol (0). Artinya apapun masalah yang kita hadapi jika kita bagi dengan Tuhan disebutkan akan menjadi kosong. Sehingga sering dikatakan bahwa Tuhan itu adalah sumber cinta kasih yang tak terhingga (~) Dalam misteri 0 (Nol) sebagaimana dikutip dalam renungan saraswati (ref/Hindu fb) disebutkan bahwa : Nol berarti kosong; Kosong adalah berisi, Berisi adalah kosong (puyung). Artinya dari mana hidup ini berasal maka akan kembali berakhir disana juga. Demikianlah kehidupan ini dikatakan bahwa sejatinya mulai dari kosong untuk diisi, setelah penuh berisi akan kembali kosong. Seperti halnya u

Mari Kita Merenung Sejenak Tentang Arti Dari Manusia Yang Mahardika Atau Merdeka Sebelum Merayakan Hari Raya Suci

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Sejenak, mari heningkan cipta bernostalgia, bercengkrama dan menunggal dengan karya sastra gita kakawin masa lampau. Dalam laku menemukan dan menghayati hakekat mahardika yang konon disamakan dengan kata merdeka. Menyebut kata merdeka atau mahardika, tentu sebagai manusia sadar yang hidup pada negara berdaulat, sebagai bangsa Indonesia, imajinasi terngiang bulan Agustus, bulan penuh suka cita memperingati hari kemerdekaan RI. Untuk lebih memahami dan mendarah dagingkan makna-makna mahardika, alangkah baiknya sembari meneladani kisah-kisah kepahlawanan para pendahulu dan menelisik kembali apa sejatinya makna merdeka dan mahardika di dalam ajaran Hindu, utamanya yang tertuang dalam naskah-naskah kakawin. Kakawin merupakan karya sastra adiluhung yang menjadi salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia. Sepeng

Janganlah Suka Menilai Kelebihan Dan Kekurangan Orang Lain Tapi Fokuslah Untuk Mengintrospeksi Dirimu Sendiri

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Sarira itu tubuh. Kata ‘mulat’ dalam bahasa Kawi berarti melihat. Jadi, ‘kembali mulat sarira’ ialah kembali melihat tubuh. Jargon ‘mulat sarira’ seringkali disinonimkan dengan ‘introspeksi diri’. Tubuh dan diri seringkali diperlakukan sama, padahal sekaligus berbeda. Masalahnya adalah bagaimana menyamakan sekaligus membedakan keduanya. Oleh karena bertubuh maka mampu berdiri. Ia yang terampil menubuh disebut mandiri. Jadi, tubuh adalah sebab, diri adalah akibat. Menubuh atau bersetubuh itu luar biasa nikmatnya, karena di situ ada segala rasa, campuhan rasa. Teks-teks tattwa kuno juga berkata demikian. Semisal, ketika berkendara, terjadi persetubuhan antara pengendara dengan kendaraan. Begitu nikmatnya berkendara hingga disebut lupa diri sedang berkendara, seperti dalam kalimat, “Saya ngebut tadi lho!” Tid

Jangan Sampai Nafsu Menguasai Diri Kita Jika Tidak Ingin Menimbulkan Gejolak Kehidupan

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Taani sarvaani samyamya, Yakut asita matparah. Vase hi yasye'mdriyani, Tasya prajna pratisthita (Bhagawad Gita II. 61) Maksudnya : Dengan dapat menguasai semua hawa nafsunya, ia dapat tetap teguh memusatkan pikiran padaKu dalam yoga. Karena itu ia yang dapat menguasai hawa narsunya adalah orang yang bijaksana. Kebijaksanaan timbul dari penguasaan hawa nafsu. Kalau dididik dan dilatih, justru nafsu itulah sebagai ujung tombak bagi manusia untuk berbuat baik dan menikmati kehidupan yang bahagia. Ibarat kuda yang terlatih mengendalikan kereta. Kuda yang terlatih dengan baik itulah yang akan membawa seseorang mencapai tujuan yang dicita-citakan. Kalau tidak dilatih dengan sebaik-baiknya, justru kuda itulah yang akan membawa seseorang terjerumus ke dalam jurang penderitaan. Kalau diperhatikan kutipan Sloka

Hanya Pengetahuan Yang "Menyulap" Orang Menjadi Tunduk Hati Akan Menjadi Pembebas Dari Kesengsaraan

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Sarasvati namastubhyam Varade kama-rupini Vidyarambham karisyami Siddhir bhavatu me sada (Sarasvati Stotram) "Sembah sujud bhakti hamba ke hadapan Dewi Sarasvati, yang selalu berkarunia memenuhi segala keinginan para pemuja-Nya. Hamba memulai mempelajari ilmu pengetahuan, semoga Dewi Sarasvati senantiasa berkenan menganugerahi keberhasilan." Masih banyak dijumpai salah penulisan, pengejaan, dan juga pelafalan terhadap stotra pujian terhadap Dewi Sarasvati ini. Jika orang melihat di google, buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain pun akan melihat masih ada kesalahan di sana-sininya. Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi sedikit demi kemajuan pendalaman ajaran-ajaran suci Sanatana Dharma ke depan yang lebih baik lagi. Umat Hindu di Nusantara berbahagia merayakan Hari Raya Sarasvati. Seda

Apabila Keinginan Sudah Terkendali Apapun Yang Didapat Dalam Hidup Ini Selalu Dicapainya Dengan Cara Terhormat

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Adham dhanamicchanti Dhanamm nam ca madhyamh; Uttamam namicchanti Mno hi mahatm dhanam (Canakya Niti.VIII,l) Maksudnya: Orang yang berkeinginan rendah (adham) hanya menghendaki harta kekayaan belaka. Orang yang tergolong berkeinginan sedang (madhyam) menginginkan harta kekayaan dan kehormatan. Orang yang berkeinginan mulia (uttamamnam) adalah orang hanya menghendaki kehormatan saja. Sudah merupakan pengetahuan umum bahwa manusia yang lahir di dunia ini bermacam-macam jenisnya. Brahma Purana 228.45 telah memberikan arah bahwa wujud fisik ini hanya boleh digunakan sebagai alat untuk mencapai empat tujuan hidup yang disebut Catur Purusa Artha. Dalam Brahma Purana dinyatakan: Dharma, artha, kama Mokshanam sarira sadhanam. Wujud fisik yang disebut Sarira hanyalah boleh digunakan sebagai alat untuk mencapai dhar

Janganlah Kau Lewatkan Kesempatan Emas Untuk Berbenah Diri Tanpa Rasa Penyesalan Akan Kehilangan

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Ādityasya gatāgatair ahar ahaḥ saṁkṣīyate jīvitam Vyāpāraibahu-kārya-bhāra-gurubhiḥ kālo na vijñāyate Dṛṣṭvā janma-jarā-vipatti-maraṇaṁ trāsas ca notpadyate Pitvā mohamayīṁ pramāda-madirāmunmattabhūtaṁ jagat (Vairāgya Śatakam 7) "Bersamaan dengan terbit dan tenggelamnya matahari maka setiap hari usia hidup juga menjadi semakin berkurang. Disebabkan oleh sibuk lelap dalam pekerjaan maka orang tidak lagi menyadari berlalunya sang waktu. Setelah melihat kelahiran, usia tua, kesulitan-kesulitan, dan kematian pun orang-orang tidak menjadi kecemasan. Dari semua ini dapat diketahui bahwa seluruh mahluk hidup di alam material ini sibuk lelap meminum-minuman keras duniawi memabukkan". Raja Bhartr Hari, seorang raja yang meninggalkan kerajaannya masuk ke hutan menjadi seorang Sadhaka spiritual, menulis Vai

Tetaplah Fokus Berjuang Dan Bermanfaat Untuk Orang Lain Meski Sama Sekali Tidak Dihargai

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Dilihat orang tua atau tidak, ia tetap berdenting. Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar. Walau tak seorangpun mengucapkan terimakasih, ia tetap bekerja. Setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik. Itulah makna belajar dari jam dinding, terus berbuat baik,meskipun tidak dilihat, tidak dianggap apalagi dihargai, sekalipun bermanfaat bagi orang lain. Hidup adalah kesempatan belajar, tentang kehidupan atau bahkan tentang diri kita sendiri yang sebenarnya belum banyak kita ketahui, apalagi pahami, mengerti, dan sadari. Belajar bisa dari apa saja, siapa saja, dan dengan cara bagaimana saja. Bisa dari guru, orang lain, buku, kejadian/peristiwa, alam, termasuk benda. Jam dinding sebagai benda/alat penghitung waktu tanpa disadari telah memberikan pelajaran. Bahwa meski dibutuhkan, bahkan teramat penting

Kecerdasan Yang Kalian Miliki Tanpa Didasari Hati Nurani Akan Bisa Menjadi Bumerang Bagi Diri Sendiri

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali Membangun moral yang semakin luhur dan mental yang semakin tangguh secara teoritis sangat mudah,tetapi dalam tataran implementasi sungguh tidak mudah. Membangun badan fisik yang sehat mungkin lebih mudah kalau hal itu benar-benar juga dipelajari dan dilatih saban hari. Fisik, moral dan mental ketiganya menyatu dalam diri setiap orang. Fisik, moral dan mental ini yang harus dikendalikan dengan Hati Nuran Kecerdasan intelektual bisa jadi bumerang yang menyengsarakan kalau dieksistensikan tanpa Hati Nurani. Kecerdasan intelektual meskipun kecerdasan itu didapat dari pendidikan tinggi tidak menjamin membawa keselamatan hidup. Hati Nurani itu adalah suaranya Sang Hyang Atma yang diekpresikan oleh Kesadaran Budhi. Dalam Bhagawad Gita III. 42 Budhi itu adalah sarana per tama untuk menyuarakan kesucian Atman. Kemu

Mereka Yang Tulus Ikhlas Berbagi Dengan Sesama Maka Mereka Tidak Akan Pernah Mengenal Kelelahan

Image
  Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali "A no bhadrah kratavo yantu visvato'bdhaso aparitasa udbhidah deva no yatha sadamid-vrdhe asannaprayuvo raksitdro dive dive" (Rg Veda 1.89.1) Sebagaimana segala hal yang memberikan kesejahteraan lan kebahagiaan datang dari segala penjuru mata angin, yang nenghilangkan segala kedukaan, tidak memperpendek usia, tidak menyakiti dan tidak patut ditinggalkan, seperti itulah semoga sang bijaksana terpelajar datang kepada kami setiap hari memberikan pengetahuan, perlindungan serta menambah kebahagiaan. Wejangan di atas adalah sebuah mantra kehidupan, mantra indah untuk membangun hidup yang indah berdasarkan ajaran suci Veda. Demikian tiada terbatasnya ajaran maha mulia dari kitab suci Veda yang tidak terbatas, yang anadi (tanpa awal) dan ananta (tanpa akhir) berceceran di mana-mana, berusaha "m