Mitologi Ilmu Hitam Menjadi Bagian Yang Tidak Bisa Dipisahkan Dari Sejarah Berdirinya Pulau Nusa Penida
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Nusa Penida" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Sejarah pulau Nusa Penida di Bali dimulai pada abad ke-10. Tulisan-tulisan paling awal tentang Nusa Penida memang telah ditemukan di Pilar Belanjong, yang berasal dari tahun 914 M. Pilar ini memuat prasasti yang menyebutkan ekspedisi militer Raja Bali pertama, Sri Kesari Warmadewa, menaklukan Nusa Penida. Masyarakat Nusa Penida sudah lama mampu melawan raja-raja Bali yang banyak mengorganisir ekspedisi militer lainnya. Namun, pada paruh kedua abad ke-17, pulau Nusa Penida pasti ditaklukkan oleh ekspedisi Dinasti Gelgel. Raja terakhir Nusa Penida, Dalem Bungkut, tewas dalam pertempuran.
Nusa Penida kemudian menjadi bagian dari istana Klungkung, salah satu dari sembilan kerajaan di Bali. Setelah integrasi Bali ke Hindia Belanda pada tahun 1908 yang kemudian menjadi Indonesia kemudian, Nusa Penida tetap melekat pada Kabupaten Klungkung.
Sebuah peta Belanda yang dibuat pada tahun 1900 menyebut Nusa Penida sebagai Pulau Bandit. Kenapa? Karena dulu Kabupaten Klungkung pernah mendeportasi penjahat, lawan politik dan ahli ilmu hitam ke Nusa Penida. Ini mungkin asal dari reputasi pulau yang sangat buruk. Mungkin juga asal muasal legenda yang mengelilingi sejarah Nusa Penida. Bagaimanapun, reputasi buruk ini menjaga pulau pariwisata untuk waktu yang sangat lama!
Apa arti Nusa Penida?
Nusa berarti “pulau” dan penida berarti “pendeta” dalam bahasa Bali. Jadi Nusa Penida secara harfiah berarti pulau pendeta. Lebih baik dari Pulau Bandit, nama yang diberikan oleh Belanda pada tahun 1900!
Reputasi dan aroma petualangan di sekitar Nusa Penida juga terinspirasi dari komik strip yang dibuat oleh kartunis Bob de Moor dan diterbitkan di Journal of Tintin pada tahun 1950. Komik strip tersebut menelusuri petualangan Georges Barelli yang mendarat di Nusa Penida setelah petualangan yang panjang. Sampul album dan judulnya: “pulau penyihir” berbicara sendiri.
Ilmu hitam, bagian tak terpisahkan dari sejarah Nusa Penida.
Menurut legenda, raja terakhir Bali, Dalem Bungkut, telah menjadi pemimpin dunia lain yang ditakuti, Ratu Gede Mas Mecaling, Dewa Agung bertaring emas. Menurut legenda lain, Mecaling tinggal di Bali, di desa kecil Batuan, sebelum diasingkan ke Nusa Penida karena ilmu hitamnya. Bagaimanapun, dia masih ditakuti oleh sebagian orang Bali yang tidak berani menyebut namanya dengan keras.
Mecaling adalah seorang penyihir yang kuat. Dia secara teratur mengirimkan penyakit dan wabah ke orang Bali sebagai balas dendam. Suatu hari ketika orang Bali sedang merayakan Nyepi dengan penuh kegembiraan dan tawa, Mecaling memutuskan untuk menipu mereka. Dia pergi ke Bali dengan wujud Barong, pemimpin pasukan yang baik. Dan pasukan iblisnya menghancurkan segalanya di Bali. Sejak itu, Tahun Baru Bali, Nyepi, menjadi hari hening, tidak ada yang bersuara atau bersenang-senang, untuk membodohi setan jika mereka kembali. Inilah mengapa penduduk Nusa Penida mengikuti tradisi Nyepi dengan ketat.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : Pesonataksubali.blogspot.com/nusapenida.org
Foto By : Rangkuman Google (ilustrasi)
Comments
Post a Comment