Kekayaan Yang Mulia Adalah Kekayaan Yang Diperoleh Karena Selalu Bersyukur Dan Tidak Mengeluh

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Aham Bhumin Adadam Aryaya Aham Vsrthim Dasure Martyaya,

Aham Apo Anayam Vavasana Mama devaso Anu Ketamayam

(Rgveda IV.26.2)


Artinya:

Aku anugrahkan bumi ini kepada orang mulia Aku turunkan hujan bermanfaat bagi mahluk

Aku alirkan terus gemuruhnya air dan hukum alam untuk kepada perintah Ku


Makna seloka pada kitab suci Rgveda di atas memberikan inspirasi penulis untuk menganalisis kehidupan mahluk, manusia terkait dengan kebahagiaan berawal dari mendapatkan kekayaan yang mulia. Kebahagiaan merupakan suatu tujuan hidup semua mahluk hidup, terutama manusia. Secara etimologi, kebahagiaan asal kata bahagia yang berarti untung, berkah, tuah dari Tuhan Yang Maha Esa. Kebahagiaan adalah keberuntungan, kesenangan dan ketentraman QS Badudu : 1996 : 105 Kebahagiaan itu yang mulia yang dimaksud adalah kebahagiaan yang diperoleh dari berkah Ida Hyang Widh: dengan cara melaksanakan sesuatu apapun berlandaskan dharma (kebenaran).


Kekayaan yang mulia adalah suatu kekayaan yang diperoleh selalu berpikir yang baik, kesucian jiwa dan raga, kecerahan spiritual selalu berpikir yang baik, kesucian jiwa dan raga, kecerahan spiritual, selalu berpikir positif, tidak loba, tamak, iri dan dengki dan sanak keluarga rukun dan damai.


Mengacu pada konsep operasional diatas kebahagiaan maupun kekayaan yang mulia merupakan sesuatu yang harus digunakan sebagai pedoman berperilaku bagi seseorang yang ingin menempuh kehidupan menuju jalan kecerahan spiritual atau jalan kesucian. Dalam proses kehidupan manusia sudah diberikan tatanan nilai oleh para Rsi, Leluhur yang tercantum dalam berbagai ajaran agama, ada dua jalan kehidupan bagi manusia adalah jalan kesucian dan jalan neraka, jalan kesucian seperti ditata nilai-nilai luhur yang lebih mengarah pada kejujuran, kebaikan, selalu menerapkan nilai yang berlaku pada Trikaya Parisuda dalamcarahnya untuk membentuk manusia yang bersifat sattwam dan sebaliknya jalan neraka mengarah pada manusia yang rajah tamas. Kedua jalan hidup ini selalu berdampingan, saling tarik menarik satu sama lain, sering orang mengatakan bahwa konsep Rwa Bineda menata pula kehidupan mahluk manusia didunia ini. Pemikiran diatas tercantum pada beberapa sloka kitab suci agama Hindu seperti pada sloka dibawah ini:


Aham rudrebhir vasubhis carany

Aham adityair uta visvadevaih

Aham mitravarunobha, bibhamy

Aham indragni aham asvinobha

(Regveda X. 125.1)


Artinya:


Aku gerakan kekuatan alam sebagai tenaga dan kekayaan/aku bercahaya dan kekuatan yang cemerlang.

Aku bercahaya dan berkekuatan alam berupa air dan cahaya aku pusatkan energi, cahaya, dan kehidupan yang diberikan oleh matahari, udara, api

serta sesuatu kekuatan alam yang bermanfaat


Mengacu pada nilai luhur yang terkandung pada sloka diatas memberikan suatu tuntunan pada umatnya sebagai pedoman berperilaku bagi masyarakat, agar mampu memilih jalan kesucian dan kekayaan yang mulia adalah bukan berupa harta benda, uang, rumah mewah dll, melainkan yang lebih utama adalah sifat-sifat baik, suci, selalu cetakan, selalu memaafkan, budi luhur, tidak iri hati, tanpa keangkuhan sifat mengarah ke medawa sifat kedewataan.


Kekayaan yang mulia seperti diatas merupakan faktor kunci sumber kebahagiaan bagi manusia di dunia ini, seseorang akan bahagia karena mempunyai sifat diatas, dan pula tercermin dalam kehidupannya. Mempunyai istri atau suami yang baik, anak cucu yang baik, kesehatan yang bagus dalam keadaan yang tanpa dusta, menyenangkan orang lain, hidupnya sangat bermanfaat untuk kesejahteraan dan kedamaian bagi seluruh mahluk hidup ciptaan Ida Hyang Widhi Wasa.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id

Foto By : @kakang_photoworks (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?