Inilah Sejarah Heroik Nan Mistik Dam Oongan Di Pemecutan Yang Konon Dijaga Oleh Pasukan Monyet

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Dam Oongan" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Dam Oongan atau Bendungan Oongan di Jalan Noja Saraswati, Denpasar, Bali, memiliki kisah sejarah tersendiri. Dinamakan Dam Oongan karena awalnya berasal dari kata “Dam” yang berarti “bendungan” dan kata “Oongan” yang berarti “manusia”. Konon, bendungan ini terbentuk karena pengorbanan manusia sebagai fondasi awal dari bendungan yang sudah ada saat ini. Oleh karena itu, masyarakat sekitar mengenali bendungan ini sebagai salah satu tempat yang angker dan disegani.


Kini, bendungan tersebut telah direnovasi menjadi taman rekreasi oleh Pemerintah Kota Denpasar dengan nama Taman Lila Ulangun. Pada penelusuran tim PM:AM, Bayu dan Doel, kali ini berusaha untuk mengungkap misteri dibalik sejarah yang melekat pada Dam Oongan ini.


Latar belakang sejarah terbentuknya Dam Oongan pada zaman kerajaan


Dahulu kala, ada seorang raja dari Kerajaan Pemecutan bernama Cokorda Pemecutan. Sang raja memiliki patih yang amat setia dan bijaksana bernama Ki Sawunggaling. Patih ini juga digunakan oleh kerajaan sebagai penghubung antara berbagai kerajaan yang ada. Suatu hari, sawah-sawah di wilayah Kerajaan Kesiman kekeringan hingga membuat rakyatnya mengungsi ke Kerajaan Badung. Masyarakat pun membuat bendungan, namun sawah-sawah milik petani tetap tidak mendapatkan air.


Melihat kondisi ini, Patih Ki Sawunggaling mencari cara dan melakukan semedi untuk memohon petunjuk. Saat melakukan semedi, Ki Sawunggaling mendapat petunjuk untuk membangun bendungan dengan fondasi manusia. “Karena Ki Sawunggaling adalah orang yang baik, jadi dia gak berpikir bahwa itu harus ada manusia yang berkorban. Hingga akhirnya Ki Sawunggaling sendiri yang mengorbankan dirinya,” ujar Bayu.


Namun, Ki Sawunggaling tidak berkorban sendiri sebab istrinya dengan setia dan ikhlas mengikuti langkah suaminya untuk menjadi korban. Pasangan suami-istri ini rela berkorban untuk kemakmuran rakyatnya. Sejak saat itu, air di dalam bendungan ini bisa mengaliri sawah-sawah rakyat. Sehingga, bendungan ini diberikan nama Dam Oongan oleh masyarakat Denpasar.


Menurut cerita, Dam Oongan selebar sekitar satu meter tersebut dijaga oleh pasukan manusia berwajah monyet. Pasukan ini berjaga di sana karena Dam Oongan termasuk tempat suci yang dijadikan sebagai peribadatan umat Hindu.


Ada satu cerita lain yang jarang diketahui oleh banyak orang. Yaitu bendungannya. Kata Bayu, dulu bendungan ini masih terbuat dari batang-batang pohon dan batu. Namun begitu penjajah Belanda masuk ke wilayah tersebut, penyangga-penyangga bendungan ini diubah lagi agar lebih kokoh. Orang-orang Belanda yang mengetahui cerita pengorbanan suami istri dari penduduk setempat, justru memanfaatkan kisah tersebut.


Penjajah Belanda membuat cerita lagi, kalau bendungan ini akan semakin kokoh jika pondasinya dari tubuh manusia, sama seperti yang dilakukan pasutri tersebut. Akhirnya, penjajah Belanda menggunakan tubuh-tubuh penduduk setempat yang dibantainya, sebagai pondasi dasar. Padahal penjajah Belanda hanya ingin menghemat lahan pemakaman.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/idntimes.com/correcto.id

Foto By : Rangkuman Google (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?