Beginilah Kisah Berdirinya Pura Luhur Uluwatu Yang Penuh Cerita
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Sejarah Pura Uluwatu" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Sejarah pura Uluwatu cukup penting juga untuk diketahui bagi warga Hindu Bali, memahami peninggalan sejarah dan budaya masa lampau, sehingga bisa menjaga kelestarian peninggalan masa lampau tersebut dengan baik, dan bisa mengamalkan ajaran-ajaran agama, dengan mengetahui latar belakang sejarah tersebut, bisa memahami bagaimana perjuangan para pendahulu seperti para Rsi dalam mendirikan tempat suci yang lokasinya di atas bukit yang memiliki aura kesucian dan susah dijangkau, bisa menjadi kisah inspiratif. Pura terletak di desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Pura Uluwatu adalah sebuah pura kuno di Bali, latar belakang sejarah berdirinya pura Luhur Uluwatu ini, walaupun tidak diketahui secara jelas kapan dibangun, tetapi diperkirakan dibangun pada masa kerajaan suami istri Sri Msula-Masuli sekitar abad ke-9, dibangun oleh Mpu Kuturan atau dengan gelar Mpu Rajakreta. Mpu Kuturan adalah seorang pendeta Budha yang berasal dari desa Girah di Jawa Timur, beliau datang ke Bali karena dorongan untuk mengajarkan dharma dan agama, sangat berjasa dalam menyatukan sekte-sekte yang ada di Bali, sehingga terwujudlah pura Kahyangan Tiga, manifestasi Tuhan sebagai dewa Tri Murti dan sanggah Kembulan.
Sejarah berdirinya pura Luhur Uluwatu, berkaitan dengan peninggalan kuno atau bentuk fisik dari pura tersebut, seperti candi kurung atau kori gelung agung di pelataran pura yang membatasi halaman pura, menjadi ciri bahwa pura ini adalah peninggalan purbakala, bentuk fisik tersebut mengisyaratkan pura tersebut sudah ada sebelum Mpu Kuturan datang ke Bali. Namun belum ditemukan adanya prasasti yang menyebutkan angka tahun pasti berdirinya Pura Luhur Uluwatu, karena beberapa sumber mengatakan pura ini dibangun atas anjuran Mpu Kuturan.
Pura Luhur Uluwatu menempati jajaran penting pura di Bali sebagai Kahyangan Jagat, dikenal sebagai salah satu dari Padma Bhuwana dan Pura Sad Kahyangan yang menjadi pilar-pilar pulau Bali, Sad Kahyangan tersebut diantaranya pura Besakih terletak di Kabupaten Karangasem, Lempuyang Luhur di Karangasem, Batukaru di Tabanan, Gua Lawah di Klungkung, Uluwatu di Badung dan Pura Puser Tasik atau Pusering Jagat di Gianyar. Pura Uluwatu menempati arah Barat Daya yang berstana di sini adalah Dewa Siwa Rudra. Pujawali atau odalan di pura Uluwatu digelar pada hari Anggara Kliwon (Anggarkasih) Madangsia setiap 210 hari sekali (6 bulan kalender Bali).
Pura Luhur Uluwatu Berperan mempunyai peranan penting dalam ista dewata Bali. Dalam PadmaBhuana di Bali Purai Uluwatu terletak di daerah baratdaya, dimana merupakan tempat memuja dewa Rudra.. Selain posisi geografis, keunikan lain dari Pura Luhur Uluwatu adalah arah pemujaan yang menuju Barat Daya. Umumnya, di beberapa prahyangan lainnya di Bali, yang pemujaannya menghadap ke utara dan timur.Ketika kita lihat di sebelah kiri sebelum memasuki candi terdapat pelinggih Dalem JUrit ini dapat ditemukan 3 tugu Tri Murti, merupakan subuah tempat memuja Dewa Siwa Rudra. Di jaba tengah ini kita menoleh ke kiri lagi ada sebuah bak air yang selalu berisi air meskipun musim kering sekalipun. Hal ini dianggap suatu keajaiban dari Pura Luhur Uluwatu.
Sebab, di wilayah Desa Pecatu adalah daerah perbukitan batu karang berkapur yang mengandalkan air hujan. Karena ada keajaibannya, maka bak air itu dikeramatkan. Biasanya digunakan untuk kepentingan tirta suci. Kemudian selanjutnya dari jaba tengah terus masuk akan melalui Candi kurung, candi Kurung ini yang menduga dibuat yaitu sekitar abad 11, Masehi jika dihubungkan dengan keberadaan Candi Kurungbersayap yang ada di Pura Sakenan. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Candi Kurung bersayap seperti ini ada di Jawa Timur peninggalan purbakala di Sendang Duwur dengan Candra Sengkala yaitu tanda tahun Saka dengan kalimat dalam bahasa Jawa Kuna sbb: Gunaning salira tirtha bayu, artinya menunjukkan angka tahun Saka 1483 atau tahun 1561 Masehi.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : Pesonataksubali.blogspot.com/balitoursclub.net/uluwatukecakdance.com
Foto By : Rangkuman Google (ilustrasi)
Comments
Post a Comment