Ternyata Inilah Makna Dan Fungsi Dari Upacara Pasupati Untuk Kendaraan Baru
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Pasupati" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali
Menjelang rahina Tumpek Landep biasanya banyak yang mau beli kendaraan baik itu motor atau mobil. Mempasupati kendaraan yang baru kita beli sangat wajib dilakukan tidak peduli apakah kendaraan yang dibeli baru atau bekas. Upacara Pasupati merupakan bagian dari Panca Yadnya dimana masuk kedalam upacara Dewa Yadnya. Umat Hindu memuja keagungan Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Pasupati(Siwa) agar kendaraan tersebut memiliki “ikatan” atau “chemistry” dengan kita sebagai penggunanya, tujuannya tentu untuk “ngurip” atau menghidupkan jiwa dari kendaraan tersebut, sehingga senantiasa bisa bersinergi dengan manusia ketika dikendarai. Upacara Pasupati prosesinya diawali dengan NGASTAWA TIRTHA, selanjutnya dilakukan ngaturang banten pareresik, mapiuning, dan natab banten Pasupati.
Diluar sana mungkin ada yang berpikir bahwa umat Hindu menyembah motor/mobil, tentu saja ini anggapan yang keliru yang dilakukan itu adalah pemujaan kepada Hyang Widhi sebagai Sanghyang Pasupati (Dewa Siwa) dengan memohon agar diberikan kesalamatan bagi pengendaranya. Selain untuk kendaraan, banten pasupati juga wajib dibuatkan pada mesin-mesin, alat pertanian, perkakas yang terbuat dari besi. Upacara Mapasupati ini kemudian diperingati setiap 6 bulan sekali atau saat tumpek landep.
Adapun sarana banten upakara yang dibutuhkan dalam Masupati kendaraan sebagai berikut:
1. Yang paling sederhana(KANISTAMA) adalah canang sari, dupa Pasupati dan tirtha Pasupati.
2. Yang lebih besar(MADYA) dapat menggunakan upakara banten peras, daksina atau pejati.
3. Yang paling besar(UTAMA) biasanya dapat dilengkapi dengan jenis upakara yang tergolong sesayut, yaitu Sesayut Pasupati dengan kelengkapan banten prayascita, sorohan alit, banten durmanggala, dan pejati.
Berdasarkan uraian di atas dapat dianalisis bahwa beberapa nilai luhur yang terkandung dalam upacara Pasupati adalah:
1. Nilai religius, kekuatan sakti para Dewa sebagai manifestasi Ida Hyang Widhi Wasa sebagai media sakralisasi dan sangat diyakini oleh masyarakat
2. Nilai bhakti antar penyungsung integrasi umat manusia melalui upacara.
3. Sebagai proses sosialisasi dan enkulturasi nilai luhur pada generasi penerus.
4. Upacara Pasupati sebagai bagian dari upacara Dewa Yadnya yang memiliki unsur budaya yang harus hidup terus (survival) yang masih ditradisikan dari tradisi kecil, tradisi besar sampai tradisi modern.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : Pesonataksubali.blogspot.com/paduarsana.com/phdi.or.id
Foto By : posbali.co.id


Comments
Post a Comment