Inilah Pengertian Desa Kala Patra Yang Masih Keliru Di Pemahaman Masyarakat

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Desa Kala Patra" sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Desa Kala Patra berasal dari tiga kata yakni Desa berarti tempat kita berada, kala adalah waktu saat kita berada, dan patra adalah keadaan ataupun situasi dan kondisi di mana kita berada.


Jadi Desa Kala Patra dapat diartikan sebagai keulesan atau penyesuaian diri sesuai dengan tempat dan waktu kita berada. Dalam artian umat hindu hendaknya bertanya dan berkata pada diri sendiri “dimanapun, kapanpun dan dalam situasi yang bagaimanapun hendaknya seseorang berpikir, berkata dan berbuat/bertindak sesuai lingkungan ia berada, dan hal ini adalah bersifat umum dan universal.


Namun jika kita melihat ke Bhagavadgita Desa Kala Patra memiliki pengertian lain terutama dalam Sloka Bhagavad Gita XVII.20 dinyatakan bahwa Desa Kala Paatra sebagai pedoman untuk berdaana punia. Dana Punia yang benar dan baik itu disebut Satvikadaana. Dana Punia yang benar dan baik itu adalah harus sesuai dengan petunjuk rohani yang berlaku di tempat tersebut. 


Petunjuk rohani yang berlaku setempat itulah disebut desa. Sedangkan kala artinya daana punia yang benar itu dilakukan pada waktu Satvika Kala. Waktu Satvika itu saat masih pagi. Sedangkan Paatra artinya daana punia itu harus diberikan pada orang yang tepat dan baik. Kalau diberikan pada orang yang tidak baik dan tidak tepat disebut Tamasika Dana. Dalam Bhagavad Gita XVII.22 orang yang tidak tepat diberikan daana punia itu disebut Apaatra.


Orang yang tepat diberikan daana punia disebut Paatra. Dalam Sarasamuscaya 271 dinyatakan ''Paatra ngarania sang yogia wehana daana'' yang artinya Paatra namanya orang yang sepatutnya diberikan daana punia. Dalam Sarasamuscya sloka 181 juga sudah dinyatakan dengan istilah supaatra yang juga artinya orang yang baik dan seyogianya diberikan daana punia. Dalam kamus Sansekerta kata Paatra itu banyak artinya. Tetapi dalam kaitannya dengan Desa Kala Paatra dalam Bhagavad Gita dan Sarasamuscaya sudah sangat jelas artinya yaitu orang yang seyogianya diberikan daana punia. 


Kelenturan desa kala patra ini dalam interpretasi masyarakat pada suatu wilayah seperti motif patra dalam suatu bangunan pelinggih pura ataupun pelaksanaan upacara - upacara yadnya yaitu sebagai contoh karya memungkah, Piodalan Rambut Sedana dll yang dudonan upacaranya disesuaikan dengan desa kala patra masing - masing banjar atau desa adat sehingga terwujud kehidupan masyarakat yang sejahtera dan tentram.


Sehingga peranan para sulinggih tak kalah pentingnya dalam mensosialisasikan konsep Desa-Kala-Patra ini secara luas ke masyarakat dalam penjabaran makna banten bagi Umat Hindu di Bali dan masalahnya kini bagi masyarakat yang dalam artikel stiti dharma online, disebutkan bahwa umat Hindu di Bali diharapkan untuk dapat menyelenggarkan upacara yadnya sesuai dengan kemampuan finansial yang nyata dan waktu yang luang.


Diharapkan dengan adanya konsep Desa-Kala-Patra ini, janganlah sampai umat kita menghadapi kesulitan atau menjadi miskin artha karena melaksanakan upacara yadnya secara berlebihan.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto By : @tudana_photo.budaya (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?