Inilah Faktor Faktor Yang Membuat Kerajaan Hindu Runtuh Pada Jaman Dulu

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Runtuhnya Agama Hindu" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Setelah memasuki abad ke-10 sampai abad ke-12, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu maupun Buddha di Indonesia mulai mengalami kemunduran. Agama Hindu mulai mengalami kemunduran sejak runtuhnya kerajaan Majapahit, keruntuhan agama Hindu di Indonesia karena berbagai faktor, diantaranya adalah :


1. Tidak adanya pergantian pemimpin yang baik, sehingga pemimpin berikutnya tidak mampu menjalankan tugas yang diperintahkan.

2. Sering terjadi kecemburuan antar saudara, sehingga memunculkan perang saudara yang menghabiskan banyak biaya dan pikiran. Akibatnya, perekonomian kerajaan dan masyarakat menjadi menderita.

3. Melemahnya penataan agama Hindu, karena kerajaan terlalu sibuk menghadapi peperangan; dan

4. Masuknya agama-agama baru ke Indonesia saat terjadi perang saudara. Hal ini memudahkan agama-agama baru mempengaruhi masyarakat untuk beralih agama, (Duwijo dan Susila, 2014: 83). 


Agama Hindu berkembang di Indonesia, sejak awal abad ke-2 Masehi dengan berdirinya kerajaan Salakanagara di Jawa Barat, kemudian di Kalimantan Timur abad ke-4 Masehi. Kerajaan yang bernuansa Hindu adalah kerajaan Kutai. Pada masa kerajaan Kutai ditemukan tujuh buah Yupa, raja yang memerintah di Kutai adalah Kudungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Di sini agama Hindu telah mengagungkan Dewa Shiwa yang dilaksanakan di lapangan Waprakeswara. Pada abad ke-4 berdiri kerajaan Tarumanegara sebagai rajanya adalah Purnawarman. Peninggalan kerajaan Tarumanegara, antara lain: Prasasti Ciaruteun, Tugu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Lebak, dan Jambu.


Setelah Jawa Barat, agama Hindu menyebar ke Jawa Tengah pada abad ke-7. Di sini ditemukan prasasti Tuk Mas bergambar atribut-atribut Dewa Tri Murti. Kemudian penyebaran agama Hindu memasuki Jawa Timur pada abad ke-8. Hal ini ditunjukkan dengan ditemukannya prasasti Dinoyo. Selain itu, terdapat juga peninggalan-peninggalan dalam bentuk karya sastra, seperti: Kitab Bharata Yudha, Sutasoma, Arjuna Wiwaha. Di Jawa Timur, agama Hindu mengalami perkembangan yang sangat pesat di bawah kerajaan Majapahit dengan rajanya Prabu Hayam Wuruk dan Mahapatihnya Gajah Mada.


Pada abad ke-8, agama Hindu berkembang terus ke arah timur sehingga tiba di Pulau Dewata (Bali). Bukti yang menunjukkan Hindu berkembang di Bali ditemukan prasasti Blanjong, kemudian di Bali agama Hindu berkembang dan terus ditata sehingga tetap bertahan sampai sekarang.


Agama Hindu mulai mengalami kemunduran sejak runtuhnya kerajaan Majapahit. Keruntuhan agama Hindu di Indonesia karena berbagai faktor, diantaranya faktor politik, ekonomi, agama, dan kaderisasi, (Duwijo dan Susila, 2014: 86).


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/Mutiarahindu.com

Foto By : poskata.com (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?