Disaat Kamu Sudah Sukses Nanti Tetaplah Rendah Hati Dan Terapkan Ilmu Padi
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali
Bhavanti namrastaravah
phalagamaih navambubhir bhuri
vilambinoghanah anuddhatah sat-purusah
samrddhibhih svabhava evaisa paropakarinam
(Abhijnana Sakuntala 5.114)
Pepohonan menjadi merunduk rendah sampai menyentuh tanah karena penuh berisi buah yang sangat banyak dan matang manis, mendung menjadi merunduk ke bawah karena penuh dengan air hujan siap membuat bumi ini menguning dan menghijau. Seperti itulah orang-orang bijaksana, sama sekali tidak terganggu oleh kemampuan yang dimilikinya, karena mereka secara alami sudah menjadi tunduk hati.
Ada peribahasa, "Semakin berisi padi semakin merunduk". Rahmatnya sangat sederhana dan hampir tidak ada anak bangsa yang tidak hafal dengan peribahasa ini. Akan tetapi, biasanya apa pun yang sudah terbiasa kita lihat atau kita berdekatan sehari-hari dengannya, maka kita cenderung akan mengabaikan keutamaannya. Peribahasa India mengatakan "Chiraag tale andheraa", orang Barat akan mengatakan "darkness reigns at the foot ofthe lighthouse". Demikian pula dengan peribahasa ini, pada umumnya orang meng-abaikan kepentingan pesan sangat indah yang dibawakan oleh peribahasa ini yang mampu mengubah hidup orang menjadi hidup yang sangat muha. Kita mengabaikan ajaran-ajaran leluhur sebaliknya sangat menggebu-gebu memburu segala sesuatu yang berbau modernisasi.
Selain pesan dalam bentuk peribahasa, leluhur kita sering pula memberikan pesan berupa tindakan-tindakan mulia yang secara langsung sudah menjadi "kitab suci" penuntun hidup. Akan tetapi, tanpa rasa bersalah sedikit pun ternyata kita para keturunannya dengan sangat mudah mengabaikannya, bahkan tidak sedikit pula yang mencibir terhadap ajaran leluhurnya.
Para Rakawi dan orang-orang bijaksana pada zaman dahulu tidak pernah mencantumkan namanya di dalam karya-karya agungnya. Kalau tokh ada, mereka akan menuliskan nama samaran yang mendidik, seperti misalnya Mpu Tantular, Mpu Prapanca, dan lain-lain.
Tidak mudah menjadi sabar kalau kita tidak tahu apa yang harus kita sadari.Dalam Agama Hindu, sikap sabar dijabarkan begitu luhurnya dalam ajaran Panca Yama Brata. Sikap sabar hendaknya menjadi landasan spiritual didalam memandang masalah yang dihadapi. Orang yang sabar lebih banyak mendapatkan berkah dari yang tidak sabar. Tutur katanya akan dijaga dengan intonasi yang enak didengar. Ucapannya akan mengalir dalam wacika yang tidak mungkin akan menyakiti orang lain. Inilah yang akan membuat mereka yang sabar menjadi orang yang mulia dalam pemujaan kehadapan Hyang Widi, menyucikan sang Atman dalam diri dan diterima oleh orang lain karena ketulusannya.
Agama Hindu mengajarkan umatnya untuk menjadi orang yang sabar dan bersyukur, tidak dengan ucapan ucapan yang mubazir, tetapi melalui praktek praktek spiritual yang melatih Panca Karmendria dan Panca Budindria menjadi seorang yang satwika. Inilah ajaran Hindu Diet Code yang sangat dikagumi.
Kalau kita telusuri lebih jauh, banyak faktor yang mempengaruhi kita menjadi orang yang tidak sabar. Karma Wasana kita masa lalu, Pengetahuan kita tentang tatwa, minimnya pratek spiritual dan Keterikatan kita yang sangat besar adalah beberapa hal diantaranya.
Leluhur Jawa dan Bali sangat ahli memberikan ajaran tinggi dan muha melalui "malajah sambil magending", dan "magending sambil malajah" alias belajar sambil bernyanyi dan bernyanyi sambil belajar. Siapa yang tidak mengenal Pupuh Ginada berikut? "Eda ngaden awak bisa, depang anake ngadanin, gaginane buka nyampat, anak sai tumbuh luhu, Uang luhu buke katah, yadin ririh, enu liyu palajahan". (jangan merasa diri mampu, biarlah orang lain yang menilai, kegiatan (belajar) itu bagaikan menyapu, betapa sering muncul sampah, hilang sampahnya debunya masih banyak, walau terpelajar, masih banyak yang (harus) dipelajari).
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id/hindu-dharma.org
Foto By : @kakang_photoworks (ilustrasi)
Comments
Post a Comment