Diakui Atau Tidak Dihargai Atau Tidak Oleh Orang Lain "Kesuksesanmu Tetap Menjadi Milikmu"

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Pengakuan pihak luar seringkali merupakan sesuatu yang amat penting bagi banyak orang. Dalam pengejaran pengakuan demi pengakuan inilah orang harus menunjukkan prestasinya, kemampuannya. Mengapa? Apakah kita butuh pengakuan kalau tak ada sesuatupun yang kita anggap sebagai "karyaku", "prestasiku", "kemampuanku", "milikku", "diriku"? Tidak bukan? Selaras dengan "aku" yang merupakan kata dasar pembentukannya, harapan untuk memperoleh peng-aku-an hanyalah ekspresi dari kuatnya cengkraman "si aku", "si ego" pada diri seseorang.


Dimana ada hasrat yang kuat untuk memperoleh pengakuan. Diakui atau tidak, dihargai atau tidak oleh orang-orang, karya-karya dan prestasi-prestasi Anda tetap menghadirkan kepuasan tersendiri, menghadirkan sebentuk kebahagiaan tersendiri bagi Anda. Dan ini, jauh lebih berharga dibanding bentuk-bentuk pengakuan atau penghargaan luar itu.


Oleh karenanya, berkaryalah selalu: ke arah segenap daya dan kemampuan yang ada dan lakukan yang terbaik, do you best; hadirkanlah hal-hal yang prestisius; jangan pedulikan apakah itu dihargai atau tidak, apakah anda memperoleh pengakuan-pengakuan atasnya atau tidak!


Jangan jadikan pengakuan sebagai tujuan. Apakah secara luas atau terbatas, menghebohkan atau tidak, pengakuan hanya dampak-samping; bukan sesuatu yang memang menjadi tujuan anda. Tujua anda hanyalah berkarya dan berkarya, berprestasi dan berprestasi.


Sadarilah kalau segala bentuk pengakuan pun penghargaan seringkali amat subjektif dan temporer sekali sif atnya. Ia bisa amat jauh dari "apa adanya". Oleh karenanya, lepaskan segera belenggu harapan akan pengakuan dan penghargaan. Itu hanya akan meghalangi laju pendewasaan diri anda.


Walaupun kita sendiri tidak mengharapkan semua itu, tidak menjadikan itu sebagai tujuan, sadar bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat yang masih kekanak-kanakan, kita perlu memberi pengakuan, penghargaan dalam berbagai bentuk sesuai kemampuan kita kepada siapapun yang layak untuk itu. Lakukan itu dengan penuh kesadaran kalau kekanak-kanakan merekalah yang membutuhkan semua itu, dan bukan sebagai sebentuk 'penjilatan' atau dimotivasi oleh harapan memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id

Foto By : @kakang_photoworks (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?