Bisakah Seseorang Mencapai Moksa Pada Jaman Kaliyuga ? Simak Selengkapnya

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Moksa" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Moksa adalah bersatunya atman dengan Brahman, tercapainya keadaan sat cit ananda, terwujudnya kebahagiaan yang abadi, suka tanpa wali dukha. Moksa adalah mukti atau kelepasan. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan nama moksa. Moksa adalah tujuan yang tertinggi bagi umat beragama Hindu. Umat Hindu meyakini bahwa moksa merupakan sraddha yang utama setelah Brahman. Umat Hindu yakin bahwa “moksa” bukan saja hanya dapat dicapai setelah meninggal dunia (dunia akhirat), namun demikian dalam kehidupan sekarang pun (semasih hidup) dapat dicapai, yang disebut dengan nama “jiwam mukti”.


Kaliyuga merupakan kebalikan dari zaman Krta/Satya Yuga, dimana kalau pada zaman krta yuga hati manusia benar-benar tertuju kepada Tuhan sebagai pencipta, pemelihara dan pengembali alam beserta isinya, sedangkan pada zaman kaliyuga kepuasan hatilah yang menjadi tujuan utama dari manusia. Pada zaman Kali Yuga manusia merasa puas jika sudah memenuhi segala sesuatu yang bersifat materi/keduniawian baik itu berupa harta (kekayaan) ataupun tahta (kedudukan).


Kewajiban Utama Manusia Pada Zaman Kaliyuga :

Untuk mencapai pembebasan di Zaman Kali Yuga seseorang harus mengutamakan berdana punia . Hal ini sesuai dengan kitab Parasara Dharmasastra yang berbunyi demikian :


"Tapah Param Krtayuge Tretayam Jnananucyate Dvapare Yajnamitya-curddanam Ekam kalau yuge"


Artinya :

Pelaksanaan penebusan dosa yang ketat (tapa) merupakan kewajiban pada masa Satyayuga; pengetahuan tentang sang diri (jnana) pada tretayuga; pelaksanaan upacara kurban keagamaan (yajna) pada masa Dwaparayuga, dan melaksanakan amal sedekah (danam) pada masa Kaliyuga (Parasara Dharmasastra 1,23).


Dari sloka di atas jelas bahwa berdana merupakan kewajiban manusia pada zaman kaliyuga. kedati demikian dalam kehidupan sekarang ini kita melihat banyak orang kaya yang kikir dan tidak mau mendermakan kekayaannya walaupun untuk yajna sekalipun. Hal ini dikarenakan manusia beranggapan bahwa makin sering bersedekah maka makin berkuranglah harta miliknya. 


Untuk dapat mencapai moksa, seseorang harus memahami, mempedomani, dan mematuhi persyaratan-persyaratan dalam aktifitas hidupnya, sehingga proses mencapai moksa dapat berjalan sesuai dengan norma-norma ajaran Agama Hindu. Adapun tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang yang telah mencapai “moksa” atau mencapai jiwatman mukti adalah;


1. Selalu dalam keadaan tenang secara lahir maupun batin.

2. Tidak terpengaruh dengan suasana suka maupun duka.

3. Tidak terikat dengan keduniawian.

4. Tidak mementingkan diri sendiri, selalu mementingkan orang lain (masyarakat banyak).


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.com/mutiarahindu.com

Foto By : Blog nak belog (ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?