Berikanlah Apa Yang Kau Miliki Seperti Samudra Yang Selalu Siap Menerima Semua Tingkah Manusia
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali
Kedamaian adalah harapan semua orang. Namun hal itu sangat sulit didapatkan, dan bahkan seseorang tidak bisa mendapatkanya sama sekali. Hal ini dikarenakan mereka sibuk dengan pekerjaannya. Sebenarnya ini hanya hal yang sepele, dan mudah. Tetapi manusia tidak sadar dengan apa yang dimilikinya. Mereka tidak pernah terpuaskan, sehingga melupakan apa yang seharusnya menjadi tugas utamanya.
Hidup untuk mengabdi pada orang lain (para upakara) sesungguhnya bukanlah suatu pengorbanan yang sia-sia. Dalam mengabdi untuk memperjuangkan kepentingan demi kebahagiaan orang lain sesungguhnya kita membuka pintu untuk menerima karunia Tuhan. Umat manusia diciptakan oleh Tuhan tidak semata-mata sebagai makhluk individu, tetapi sekaligus sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia baru bias hidup normal sebagai manusia jika hidup bersama dengan manusia lainnya dalam suatu masyarakat. Ini artinya, ciri-ciri kemanusiaan itu akan muncul jika manusia itu hidup bersama dengan sesamanya. Hidup bersama dengan sesama manusia dalam suatu masyarakat akan membahagiakan apabila dalam kebersamaan itu untuk saling mengabdi. Hakikat manusia adalah sama dan berbeda. Memang tidak ada manusia yang persia sama dengan manusia lainnya. Dalam diri manusia ada perbedaan satu dengan yang lain.
Perbedaan yang ada saling lengkap melengkapi dan ada yang saling bertentangan. Adanya anggota masyarakat miskin atau bodoh sesungguhnya sebagai media untuk mengamalkan ajaran agama. Memikirkan dan terus mengupayakan mereka yang miskin, bodoh, sakit dan sejenisnya untuk meningkatkan taraf hidupnya adalah suatu wujud pengamalan hidup beragama menurut pandangan agama Hindu. Sloka Canakya Nitisastra yang dikutip di awal tulisan ini seyogyanya direnungkan lebih dalam bagi mereka yang bekerja dalam pelayanan publik. SDM yang bekerja dalam pelayanan publik seyogyanya memahami dalam-dalam makna pelayanan kepada mereka yang menderita, seperti pelayanan di tempat-tempat pelayanan kesehatan. Mereka yang membutuhkan bantuan dalam urusan birokrasi sering mendapat berbagai kesulitan karena SDM di birokrasi itu tidak memiliki wawasan pelayan.
Dalam Atharvaveda 29.7 dikataka:
"Ka idam kasma adat kamah kamayadat, kamo data kamah pratigrahita kamah
samudrama vivesa kamena tva prati grhnami kamaitat te"
Yang artinya; "Siapa yang telah memberikan semuanya ini kepada siapa saja? cinta diberikan kedalam kasih sayang; cinta adalah penerimah; cinta masuk kedalam lautan; dengan cinta aku MenerimaMu; cinta untukMU"
Dari sloka diatas dapat disimpulkan bahwa berikanlah apa yang engkau miliki. Maka anda akan mendapat kebahagian, cinta dan kasih sayang akan menghapirimu, Pujalah dan cintailah Tuhanmu karena kasih sayang akan datang ketika anda siap memberi. Sebah orang yang engkau beri akan merasah bahagia dan menyayangimu seperti lautan yang selalu siap menerima apa yang dilakukan manusia terhadapnya.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/phdi.or.id
Foto By : @_dw.artwork_ (ilustrasi)
Comments
Post a Comment