Tiada Kemiskinan Bagi Mereka Yang Giat Berusaha Tiada Mala Petaka Bagi Mereka Yang Tekun Berdoa
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali
Kitab Suci Veda mengajarkan bahwa umat manusia dapat bergerak karena disinari dari dalam oleh Atman yang berasal dari Brahman Yang Esa dan oleh karena itu mereka berkewajiban menjalin ikatan persaudaraan dan kasih, serta berbuat kebajikan bagi orang lain seperti yang mereka inginkan dari orang lain terhadap dirinya (Yajur Veda XI.6).
Konsep utama dan ajaran Veda untuk mengelola kehidupan di dunia, berawal dari konsep keluarga, selanjutnya tumbuh menjadi konsep komunitas dan konsep pemerintahan, kemudian berkembang kearah konsep bangsa dan persaudaraan universal.
Terdapat beberapa nilai luhur yang perlu mendapat perhatian:
• Pertama, dasar ikatan persaudaraan adalah kepercayaan dan saling pengertian, kejujuran, kebenaran, kesederhanaan dan cinta kasih.
• Kedua, Slogan komunitas adalah kemakmuran bersama, bukan kemiskinan atau kemakmuran sepihak.
• Ketiga, Veda menetapkan hukum kesetaraan antar komunitas, dan keseimbangan antar ciptan-Nya.
• Keempat,Tuhan telah menetapkan enam kewajiban suci yang dijadikan dasar keyakinan bertindak untuk mendukung kesejahteraan dunia yaitu: Satyam, kebenaran hakiki Rtam, hukum suci yang bersifat absolut. Diksa penyucian diri sebagai pengakuan, Tapa, pengekangan atas gejolak nafsu, Brahma, kewajiban berdoa untuk memurnikan pemikiran; dan Yajna, kewajiban berkorban untuk membangun kesejahteraan (Atharva Veda XII. 1.1).
Untuk merealisasikannya umat Hindu mengaktualisasikannya ke dalam kegiatan ritual dan spiritual yang mencakup dimensi Tri Hita Karana dan diwujudkan ke dalam rangkaian kegiatan Hari Raya Nyepi. Tujuannya agar tercapai harmonisasi hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam lingkungannya, dan harmonisasi hubungan dengan sesamanya.
Kita semua butuh untuk tahu apa yang tepat dan apa yang tidak tepat. Kita semua membutuhkan sesuatu seperti keamanan sosial, kenyamanan dan kebebasan. Itulah kebutuhan dasar dan lazim dari semua manusia. Bagaimana kita memenuhi kebutuhan itu ? Bagaimana kita menggapainya ?
Leluhur kita menasehati kita untuk memulainya dengan dharma. Seseorang harus tahu apa yang tepat, dan apa yang tidak tepat dilakukan. Dengan pemahaman semacam ini, seseorang harus memperoleh kemampuan yang dibutuhkan dan keahlian untuk menjalankan bidang tindakan yang dipilih.
“Dahulukan yang penting,” begitulah nasehat yang dipopulerkan Stephen Covey. Pertama, kita harus mendapatkan dharma. Tanpa kebijaksanaan untuk memilah apa yang tepat dan apa yang tak tepat, kita tak dapat berhasil dalam hidup. Dan untuk mengembangkan kebijaksananaan semacam itu, sangatlah penting bahwa kita memiliki sebuah pikiran yang tajam dan kemauan untuk belajar.
Kebijaksanaan ialah buah dari pembelajaran. Kita belajar dari buku. Kita juga belajar dari mengamati orang lain dan pengalaman hidup mereka. Yang terpenting, kita belajar dari pengalaman kita sendiri. Dalam beberapa tahun pertama kehidupan kita, kita belajar ddengan mengamati orang lain. Itu yang kita lakukan saat kita masih anak-anak. Kita tak dapat membaca; kita tak bisa menulis; tapi kita bisa mengamati. Membaca dan menulis datang kemudian – yang pertama ialah observasi.
Namun demikian, semua tujuan itu tidak akan tercapai apabila manusia belum memiliki keseimbangan antara raga dan jiwanya. Manusia memang memiliki keterbatasan pada dirinya yang meliputi keterbatasan kemampuan untuk mengetahui, berkarya dan menikmati hasil karyanya. Keterbatasan tersebut mengakibatkan manusia tak mampu mencari pengetahuan sejati, yang akhirnya mengakibatkan mereka melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan dan membawa akibat penderitaan bagi dirinya.
Kepada seluruh umat Hindu dan segenap warga bangsa, marilah kita "bangkit dalam kebersamaan" untuk mengabdi kepada Negara dengan merefleksikan sloka penuh makna berikut ini. Udyoge nasti daridiyam/ Japato nasti patakam/ Maune ca kalaho nasti/ Nasti jagarato bhayam. Tiada kemiskinan bagi mereka yang giat berusaha/ Tiada mala petaka bagi mereka yang tekun berdoa/ Tiada pertengkaran bagi mereka yang mengendalikan wicara.Dan tiada bahaya bagi mereka yang selalu waspada. (CanakyaNiti Sastralll. 1 1)
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id/hindu-dharma.org
Foto By : @purikasihhasram (ilustrasi)
Comments
Post a Comment