Pengertian dan Ciri-Ciri Orang Yang Telah Mencapai Jiwatman Mukti

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Jiwatman Mukti" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Jiwatman Mukti atau Jiwa Mukti adalah moksa yang diperoleh semasa masih hidup, dimana atman manusia tidak terpengaruh oleh gejolak indria dan maya. Moksa ini, dapat disamakan Sarupya (sadharmya) dan Samapya.


Jivan-Mukti juga merupakan Istilah moksha bagi yang masih hidup. Jika dilihat dari arti kata maka jiwa mukti berasal dari kata Jiva berarti mahluk hidup, mukti berarti lepas / bebas. Jadi Jivan Mukti dapat diartikan sebagai mahluk hidup yang sudah terbebaskan.


Ada juga yang mengartikan Jiwa Mukti sebagai tingkatan moksa atau kebahagiaan yang dapat di capai seseorang semasa hidupnya di dunia ini, dimana atmanya tidak lagi terpengaruh oleh gejolak indriya dan maya dalam bentuk kebebasan Samipya & Sarupya.


Kebebasan samipya artinya bahwa orang tersebut semasa dia hidup menjalanka ajaran astangga yoga sehingga mamapu mendapatkan wahyu dari Tuhan. Biasanya Kebebasan Samipya dicapai oleh Para Yogi dan Para Maha Rsi. Mereka yang telah mencapai kebebasan ini atmannya sangat dekat dengan sang pencipta.


Sedangkan kebebasan sarupya adalah kebebasan seseorang karena kedudukan atmanya di dunia ini sebagai pancaran Tuhan seperti misalnya Sri Rama, Budha dan Sri Kresna. Walaupun atman telah mengambil perwujudan tertentu, namun iya tidak terikat dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini.


Adapun tanda-tanda atau ciri-ciri seseorang yang telah mencapai “moksa” atau mencapai jiwatman mukti adalah;

1. Selalu dalam keadaan tenang secara lahir maupun batin. 

2. Tidak terpengaruh dengan suasana suka maupun duka.

3. Tidak terikat dengan keduniawian.

4. Tidak mementingkan diri sendiri, selalu mementingkan orang lain (masyarakat banyak).


Suatu kebebasan yang dapat dicapai oleh seseorang dalam hidupnya di dunia ini, dimana atman tidak terpengaruh oleh indriya dan unsur-unsur dari maya. Dengan demikian maka jiwa mukti sama sifatnya dengan samipya dan sarupya (sadharmya) sebagaimana disebutkan dalam moksa kaitannya dengan catur marga yoga serta pencapaian jiwa mukti ini dengan menghubungkan diri dan pemusatan pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,


• Bhakti Marga Yoga, berlandaskan atas dasar cinta kasih yang mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa dengan sujud dan cinta, sembahyang dan berdoa dengan pasrah mempersembahkan jiwa raganya dalam bentuk persembahan yajna.

• Karma Marga Yoga dengan jalan perbuatan atau kebajikan tanpa pamrih.

• Jnana Marga Yoga dengan jalan mempelajari ilmu pengetahuan dan filsafat pembebasan diri dari ikatan-ikatan keduniawian.

• Raja Marga Yoga, melalui seorang guru kerohanian yang sempurna untuk dapat menuntun dirinya kearah jiwa mukti tersebut


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto By : Hindu Alukta

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?