Pengertian Alam Semesta Menurut Ajaran Weda

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Alam Semesta" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Alam semesta, dalam Hindu disebut dengan Bhuwana agung. Bhuwana agung juga disebut dengan istilah “makrokosmos, jagat raya, alam besar, brahmanda”. Semua gugusan matahari, bintang, planet, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut bhuwana agung.


Pada saat ini sering muncul berbagai pertanyaan mengenai alam smesta. Sebenarnya alam semesta ini apa? bagaimana awal dari alam semesta ini? dan siapa yag menciptakan?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering muncul di berbagai kalangan. Dan sejauh ini para ilmuwan sudah melakukan penelitian-penelitian secara mendetail.dari penelitian-penelitian tersebut memunculkan berbagai teori-teori tentang alam semesta/kosmologi. Dan seiring dengan berjalannya waktu, teori-teori tersebut banyak yang digugurkan para ilmuwan lainnya. Namun dari teori-teori yang sudah ada masih belum bisa diketahui mana yang lebih jelas atau benar.


Dalam Weda asal muasal alam semesta dikaitkan langsung dengan Hyang Widhi yang diuraikan seperti dengan penjelasan sains modern. Davies menyatakan bahwa saat ini mayoritas ahli kosmologi dan astrologi menyatakan bahwa terjadinya penciptaan terjadi sekitar delapan belas milyar tahun yang lalu, akibat dari sebuah “dentuman dahsyat” (Big Bang). Agama dipandang menyajikan sebuah pengetahuan yang didapat dari orang suci melalui intuisinya.


Dalam ajaran kosmologi Hindu, alam semesta dibangun dari lima unsur, yakni: tanah (zat padat), air (zat cair), udara (zat gas), api (plasma), dan ether. Kelima unsur tersebut disebut Pancamahabhuta atau lima unsur materi. Alam semesta merupakan penggabungan dari kekuatan Purusa dan Prakerti(kecerdasan dari kekuatan tertinggi yang mengendalikan kekuatan material). Alam dipandang sebagai sosok suatu mahluk hidup yang sangat besar yang merupakan perwujudan dari kekuatan kosmis.


Utaekam neva drsyate tatah parisivajiyasi devata sa mama priya.


(Atharvaveda X.8.25)


Artinya: Yang Satu (yaitu sang Maha Prakerti) adalah bahkan lebih kecil dari pada anak kecil dan yang lain(yaitu jiwatman atau jiwa individu)tidak dapat dilihat. Tetapi dari yang lebih halus dan dewata yang meliput semua(Jiwa Agung) adalah satu-satunya objek(tujuan)dari cinta.


Dari sloka ini secara tidak langsung dinyatakan bahwa Hyang Widhi sebenarnya adalah sosok kekuatan kosmis dimana ciptaan merupakan bagian dari kekuatan kosmos itu sehingga dikatakan Tuhan meliputi semuanya. Pernyataan ini diperkuat oleh ayat.


Purnat purnam udacati purnam purnema sicyate


(Atharvaveda X.8.29)


Artinya: Alam semesta yang sempurna berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Sempurna. Alam semesta yang sempurna ini diberikan makanan(energi untuk tetap bertahan) oleh Tuhan yang Maha Esa Yang Maha Sempurna.


Adapun beberapa konsep tentang alam semesta/kosmologi Hindu, Antara lain sebagai brikut :


• Matsya Purana 2.25-30

Penciptaan diceritakan terjadi setelah Mahapralaya, leburnya alam semesta, kegelapan di mana-mana. Semuanya dalam keadaan tidur. Tidak ada materi apapun, baik yang bergerak maupun tak bergerak. Lalu Svayambhu, self being, menjelma, yang merupakan bentuk di luar indra. Ia menciptakan air/cairan pertama kali, dan menciptakan bibit penciptaan di dalamnya. Bibit itu tumbuh menjadi telur emas. Lalu Svayambhu memasuki telur itu, dan disebut Visnu karena memasukinya.


•Chandogya Upanisad 3.14.1 menyatakan bahwa semuanya adalah Brahman.

Tidak ada neraka abadi karena bahkan neraka pun tidak bisa dipisahkan dengan Tuhan. Bahkan, tidak ada surga atau neraka pada akhir zaman. Semesta hanyalah manifestasi dari Yang Kuasa, dan akhir dari siklus semesta yang sekarang disebut “Mahapralaya” saat semua kembali pada Purusa. Di akhir zaman, tidak ada surga, tidak ada neraka dan tidak ada jiwa.


Rg. Veda menjelaskan bahwa sebelum penciptaan Alam semesta dalam bentuk tak berwujud yang disebut rahim emas, rahim dari semesta atau Hiranyagharba.

“Sebelum penciptaan adalah rahim emas, ia adalah tuan dari segala yang lahir. Ia memegang bumi.” –Rg. Veda 10.121.1


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/susannetwork.wordpress.com

Foto By : Rangkuman Google (hanya ilustrasi)

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?