Pahami Konsep Berbisnis Menurut Ajaran Hindu Ini Niscaya Akan Mendapat Kesuksesan

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Konsep Bisnis" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Untuk membangun kehidupan yang sejahtera. di dunia ini menurut ajaran Hindu harus ada tiga hal pokok yang wajib dikerjakan oleh manusia secara seimbang dan berkelanjutan. Tiga hal itu dalam Bhagawad Gita dinyatakan Krsi, Goraksya dan Vanijyan. Artinya bertani dalam artian luas, beternak dan berdagangUntuk menata tiga _ hal itu merupakan kewajiban para Vaisya sebagaimana dinyatakan dalam Bhagawad Gita XVIII.44. Membangun kesejahteraan dengan tiga usaha utama itu haruslah dilakukan sebagai suatu wujud bhakti pada Tuhan. 


Dengan melakukan usaha pertanian, peternakan dan perdagangan yang benar sesuai dengan norma-normanya akan dapat mewujudkan alam yang lestari dan masyarakat yang sejahtera. Alam dan manusia adalah ciptaan Tuhan. Karena itu mewujudkan ajaran Agama Hindu itu dengan asih dan punia sebagai wujud bhakti pada Tuhan. Asih pada alam lingkungan dan punia atau mengabdi pada sesama umat manusia itu sebagai suatu hal yang tidak terpisah-pisah.


Mengapa dalam dunia bisnis banyak muncul masalah karena antara berbisnis dan beragama diimplementasikan secara dikotomis. Berbisnis itu dianggap hanya cari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan segala cara. Saat beragama melakukan pemujaan pada Tuhan untuk mohon ampun atas segala dosa-dosa yang dilakukan dalam kegiatan bisnis. Setelah yakin mendapatkan ampunan dari Tuhan selanjutnya berbisnis tanpa mengikuti kaidah-kaidah bisnis yang bermoral dan berdasarkan hukum bisnis.


Jadinya permasyalahan itu timbul karena melakukan usaha bisnis tidak dianggap sebagai suatu wujud pengamalan ajaran Agama yang dianut. Sesungguhnya berbisnis itu adalah salah satu wujud dari pengamalan ajaran Agama. Bisnis yang dilakukan berdasarkan norma-norma bisnis yang benar dan bermoral, akan dapat menimbulkan multiplayer effek ekonomi yang mengangkat harkat dan martabat manusia. Hal ini sangat ditekankan oleh setiap ajaran Agama. Dengan bisnis akan terbuka lapangan kerja. Terbukanya lapangan kerja dapat menyerap pengangguran. Ini adalah Yadnya nyata dari mereka yang berbisnis dengan baik. 


Berbicara tentang asas ekonomi maka segala sesuatu yang diberikan hendaknyalah membawa keuntungan, dalam perspektif Hindu keuntungan itu tetap atas dasar dharma. Parasara Dharmasastra 1.28 menyebutkan abhigamya krte danam tretasvahuya diyate, dvapare yacamanaya sevaya diyate kalau; pada zaman Satya, pemberi hadiah mencari penerima, pada zaman Treta, pemberi mengundang penerima ke rumahnya dan menyuruhnya pergi bersama hadiah itu, pada zaman Dvapara pemberian diberikan kepada yang meminta, sedangkan pada zaman Kali, hadiah diberikan sebagai ganti pelayanan. 


Pada zaman Kali segala pemberian menginginkan balasan, yang artinya segala sesuatunya diharapkan menghasilkan hal-hal tertentu dan menjadi harapan seorang pemberi. Tentu harapan sekecil apapun atas pemberian (pengorbanan) dapat dikatakan sebagai implementasi dari prinsip ekonomi. Seyogyanya hal itu tidaklah salah jika dipandang berdasarkan kaca mata asas ekonomi, akan tetapi juga tidak menghilangkan nilai religi yang terintegrasi dalam pernyataan tersebut.


Bisnis sesungguhnya suatu upaya kerjasama manusia untuk mensejahterakan akan hidupnya bersama di dunia ini. Dengan bisnis ini berbagai sumber-sumber ekonomi potensial dapat dikembangkan menjadi sumber ekonomi yang real. Menjadi sumber ekonomi yang real artinya secara nyata dapat memberikan tambahan produksi barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kalau ada keseimbangan antara produksi barang dan jasa dengan kebutuhan masyarakat maka hal itu sebagai salah satu syarat menciptakan ekonomi yang stabil. Bisnis memberikan berbagai lapangan kerja kepada masyarata baik langsung maupun tidak langsung. 


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/mutiarahindu.com/dharmadana.id

Foto By : Balipost.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?