Manfaat Adanya Pasraman di Bali
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Pasraman Bali" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali
Pasraman (pesraman) adalah salah satu bentuk pendidikan dalam hal pengembangan ketrampilan, karakter anak dan pelestarian kebudayaan pada jalur nonformal yang biasanya di beberapa desa adat di Bali dilaksanakan di luar jam sekolah.
Kata pasraman berasal dari kata “asrama” (sering ditulis dan dibaca ashram) yang artinya tempat berlangsungnya proses belajar mengajar atau pendidikan. Pendidikan pasraman menekankan pada disiplin diri, mengembangkan akhlak mulia dan sifat-sifat yang rajin, suka bekerja keras, pengekangan hawa nafsu dan gemar untuk menolong orang lain.
Pasraman yang berasal dari kata "asrama", dimana salah satunya disebutkan :
Pada saat brahmacari hendaknya segala tenaga dan pikiran benar - benar diarahkan kepada kemantapan belajar, serta upaya pengembangan ketrampilan sebagai bekal dalam kehidupan kelak agar nantinya dapat mengaktualisasikan hasil proses berpikir tersebut untuk kehidupan ini.
Namun dalam widya pasraman, satuan pendidikan keagamaan Hindu disebutkan ada pula beberapa tingkatan pasraman yang dilaksanakan secara formal di sekolah yaitu sebagai berikut :
1. Pratama Widya Pasraman, pasraman dalam jalur pendidikan formal dapat diselenggarakan setingkat Taman Kanak-Kanak,
2. Adi Widya Pasraman pada Sekolah Dasar,
3. Madyama Widya Pasraman pada Sekolah Menengah Pertama disebut, dan
4. Utama Widya Pasraman untuk Sekolah Menengah Atas disebut dengan.
dll
Konsep pasraman yang berkembang sekarang diadopsi dari sistem pendidikan Hindu zaman dahulu di India, sebagaimana disuratkan dalam kitab suci Weda dan hingga kini masih tetap terpelihara. Sistem ashram menggambarkan hubungan yang akrab antara para guru (acarya) dengan para siswanya, bagaikan dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, sistem ini dikenal pula dengan dengan para nama sistem pendidikan gurukula. Beberapa anak didik tinggal di pasraman bersama para guru sebagai anggota keluarga dan para guru bertindak sebagai orang tua siswa sendiri.
Proses pendidikan di pasraman dari masa lampau itu masih tetap berlangsung sampai saat ini dikenal pula dengan istilah lainnya yakni parampara, di Jawa dan di Bali dikenal dengan istilah padepokan atau aguron-guron. Dewasa ini di India terdapat ribuan pasraman yang diasuh oleh guru-guru kerohanian, bahkan cabang-cabang perguruan ini telah berkembang di Eropa dan di Indonesia.
Kini di Indonesia telah muncul dan berkembang banyak pasraman untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh umat Hindu, utamanya adalah masalah pendidikan agama Hindu dan di luar Bali. Karena keterbatasan tenaga guru agama Hindu, maka yang tidak diperoleh di sekolah-sekolah pada umumnya, para siswa yang bersangkutan dapat mengikuti pendidikan agama Hindu melalui lembaga pasraman ini. Di luar Bali pendidikan pasraman pada umumnya berlangsung di lingkungan pura.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/id.mwikipedia.org/sejarahharirayahindu.blogspot.com
Foto By : Rangkuman Google


Comments
Post a Comment