Latihan Menempuh Perjalanan di Alam Kematian (Yoga Nidra)

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Yoga Nidra" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Yoga nidra atau sering disebut sebagai tidur ala yoga merupakan salah satu teknik meditasi yoga yang paling mudah untuk dilakukan. Semeton hanya perlu berbaring dan beristirahat dengan nyaman dalam pose shavasana (corpse). Dan biarkan meditasi yang dilakukan secara sistematis tersebut membawa Anda melalui pancha maya kosha sehingga membuat Anda merasakan keutuhan yang sesungguhnya.


Ini adalah sadhana tambahan yang tujuannya untuk mempercepat memurnikan samskara [kesan-kesan pikiran] serta sebagai pelatihan atau semacam training untuk menempuh perjalanan yang baik di alam kematian. Di dalam buku suci Mandukya Upanishad dan Yoga Vasistha disebutkan bahwa ada empat avastha [keadaan sadar], yaitu :


1. Jagrut [terjaga]

2. Svapna [mimpi]

3. Sushupti [tidur lelap tanpa mimpi]

4. Turiya [keadaan sadar ke-empat]

Dalam keadaan terjaga [avastha], disebut vaisvanara, yang berarti berinteraksi dengan "obyek-obyek luar" atau merasakan obyek-obyek material yang kasar. Dalam keadaan bermimpi [svapna], disebut taijasa, yang berinteraksi dengan "obyek-obyek dalam" atau merasakan obyek-obyek halus dari fenomena alam pikiran.


Dalam keadaan tidur lelap tanpa mimpi [sushupti], disebut prajna, yang penuh ketenangan-kedamaian. Perlu diketahui bahwa ketiga avastha atau keadaan sadar diatas tersebut adalah penyebab dari keberadaan kita di dunia, dalam roda samsara maupun di salah satu Tri Loka. Sedangkan Turiya atau keadaan sadar ke-empat, adalah ketiga-tiganya sekaligus bukan ketiga-tiganya [supta prajnaatmika turya sarvavastha vivarjita]. Semua keadaan sadar dan semua fenomena lebur ke dalamnya. Inilah kesadaran sempurna atau realitas absolut.


PENGALAMAN KEMATIAN IDENTIK DENGAN SVAPNA [KEADAAN MIMPI]


Ajaran tentang Yoga Nidra ini bersumber dari Upanishad, Yoga Vasistha dan Shiva Tantra. Yoga Nidra berarti ”yoga ketika tidur” atau bisa juga “cara tidur seorang yogi”. Yoga Nidra adalah tetap menjaga kesadaran dan melaksanakan dharma, walaupun dalam keadaan tidur. Pengalaman kematian adalah identik dengan svapna atau keadaan mimpi. Dalam keadaan bermimpi [svapna], disebut taijasa, yang berinteraksi dengan "obyek-obyek dalam" atau merasakan obyek-obyek halus dari fenomena alam pikiran. Tujuan dari Yoga Nidra adalah sebagai pelatihan atau semacam training untuk menempuh perjalanan yang baik di alam kematian.


Yoga Nidra diperuntukkan hanya bagi sadhaka yang serius. Yang dalam keseharian dapat melaksanakan disiplin dharma dengan baik. Pengendalian dirinya sudah mulai bagus, bathinnya cukup tenang-seimbang dan welas asih. Dimana seorang sadhaka mungkin dapat membina diri dan menjaga diri dengan baik saat terjaga, tapi sangat memungkinkan untuk lepas kontrol selama tidur dan bermimpi. Latihan yoga Nidra akan sangat membantu sadhaka melakukan latihan untuk mengontrol mimpi-mimpinya. Dimana bila itu dapat terjadi maka sang sadhaka dapat disebut telah memperoleh keberhasilan di dalam Yoga Nidra.


Tapi sekali lagi perlu ditekankan bahwa Yoga Nidra hanya diperuntukkan hanya bagi sadhaka yang serius. Yang dalam keseharian dapat melaksanakan disiplin dharma dengan baik. Karena jika seorang sadhaka tidak dapat membina diri, tidak dapat menjaga diri dengan baik dan melaksanakan dharma saat terjaga, tidak usah membahas tentang mengontrol mimpi disaat tidur. Karena itu percuma dan tidak mungkin dapat berhasil. Kalaupun dibahas itu sama juga dengan omong kosong atau hanya membual saja.


Yoga Nidra berarti tidak hanya dalam keadaan terjaga [jagrut] saja kita menjaga kesadaran, tapi dalam keadaan tidur kita juga menjaga kesadaran. Biasanya kita hanya dalam keadaan terjaga saja menjaga kesadaran bathin kita. Tapi dalam Yoga Nidra, kita meninggalkan keadaan terjaga [jagrut] ini dan memasuki keadaan mimpi [svapna] ataupun tidur lelap tanpa mimpi [sushupti], tapi tetap menjaga kesadaran seperti halnya ketika kita terjaga.


Jika seorang sadhaka dalam keadaan terjaga dapat membina diri dan menjaga diri dengan penuh disiplin, tapi ternyata dalam tidurnya sering mendapat mimpi-mimpi yang tidak jelas, apalagi melakukan pelanggaran-pelanggaran dharma di dalam mimpinya, ini sebenarnya lebih buruk dibandingkan tidak bermimpi sama sekali [shusupti, tidur lelap tanpa mimpi]. Ini sebuah pertanda sadhaka harus dan wajib melakukan latihan Yoga Nidra. Ini untuk mencegah setiap celah kemungkinan sadhana dari sadhaka dalam keadaan terjaga tidak terbuang dengan sia-sia.


Yoga Nidra adalah sebuah bentuk latihan untuk tetap menjaga kesadaran selama dalam keadaan tidur dan bermimpi. Sadhaka harus melaksanakan latihan Yoga Nidra sampai sadhaka menghasilkan sebuah mimpi yang jelas dan yang paling penting dapat mengontrol mimpi-mimpi tersebut. Jika seorang sadhaka dalam mimpinya dapat melakukan kontrol penuh, dapat sepenuhnya menguasai tindakan sehingga dapat mencegah dirinya melakukan pelanggaran dharma, dapat melakukan kebaikan-kebaikan dan sadhana dharma lainnya, dapat melakukan japa mantra dan meditasi hingga mencapai samadhi, maka sang sadhaka dapat disebut telah memperoleh keberhasilan di dalam Yoga Nidra. 


Ini adalah sebuah pencapaian yang sangat diharapkan. Orang lain hanya dapat melakukan sadhana selama masa terjaga, tapi disini sadhaka dapat melakukan sadhana selama 24 jam penuh. Tujuan dasarnya adalah untuk memperingatkan sadhaka, untuk selalu sadar akan segala tindak-tanduknya dan tidak melakukan pelanggaran dharma termasuk dalam keadaan bermimpi. Artinya melakukan sadhana selama 24 jam penuh, dimana ini akan membuat lebih cepatnya tercapai kesadaran sempurna. Sedangkan tujuan akhirnya dimana latihan ini nantinya akan amat sangat berguna di dalam menempuh perjalanan di alam kematian.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/tortueyoga.com 

Foto By : Yogo Website

#pesona_taksubali


Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?