Kisah Perjalanan Dan Perjuangan Sang Penakluk Calonarang

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Kisah Mpu Bharadah" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Mpu Bharadah atau Arya Bharada adalah pendeta sakti agama Buddha yang menjadi guru Airlangga Nama Mpu Bharada muncul dalam Serat Calon Arang sebagai tokoh yang berhasil mengalahkan musuh Airlangga, yaitu Calon Arang, seorang janda sakti dari desa Girah.


SILSILAH KETURUNAN MPU BHARADA

Tersebutlah di kawasan Jawa, ada pendeta maha sakti bernama Danghyang Bajrasatwa. Ada putranya Iaki-laki seorang bernama Danghyang Tanuhun atau Mpu Lampita, beliau memang pendeta Budha, memiliki kepandaian luar biasa serta bijaksana dan mahasakti seperti ayahnya Danghyang Bajrasatwa. Ida Danghyang Tanuhun berputra lima orang, dikenal dengan sebutan Panca Tirtha. Beliau Sang Panca Tirtha sangat terkenal keutamaan beliau semuanya :


1. Mpu Gnijaya. Beliau membuat pasraman di Gunung Lempuyang Madya, Bali Timur, datang di Bali pada tahun Isaka 971 atau tahun Masehi 1049. Beliaulah yang menurunkan Sang Sapta Resi - tujuh pendeta yang kemudian menurunkan keluarga besar Pasek di Bali.

2. Mpu Semeru, membangun pasraman di Besakih, turun ke Bali tahun Isaka 921, tahun Masehi 999. Beliau mengangkat putra yakni Mpu Kamareka atau Mpu Dryakah yang kemudian menurunkan keluarga Pasek Kayuselem.

3. Mpu Ghana, membangun pasraman di Dasar Gelgel, Klungkung datang di Bali pada tahun Isaka 922 atau tahun Masehi 1000.

4. Ida Empu Kuturan atau Mpu Rajakretha, datang di Bali tahun Isaka 923 atau tahun Masehi 1001, membangun pasraman di Silayukti, Teluk Padang atau Padangbai, Karangasem.

5. Ida Mpu Bharadah atau Mpu Pradah, menjadi pendeta kerajaan Prabu Airlangga di Kediri, Daha, Jawa Timur, berdiam di Lemah Tulis, Pajarakan, sekitar tahun Masehi 1000.


Dalam prasasti Cane (1021) sampai prasasti Turun Hyang (1035) yang dikutip dari sumber Pemecutan Bedulu Majapahit Mpu Bharadah disebutkan pada akhir masa pemerintahannya Airlangga berupaya meneruskan estafet kepemimpinannya, Putrinya sebagai Mahamantri Hino yang mempunyai kedudukan tertinggi setelah raja yang bernama Dewi Sanggramawijaya, dipersiapkan menjadi pengganti penguasa Kahuripan, namun dia menolak menjadi raja dan memilih menjalani hidup sebagai pertapa pada tahun 963 Çaka.


Dewi Sanggramawijaya ini disebut juga dengan nama Dewi Kilisuci dan disebut juga sebagai “Putri Kedi” yaitu seorang perempuan yang memiliki kesucian karena tidak menstruasi. Akibat penolakan putrinya tersebut Airlangga kemudian bingung memilih pengganti karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Mengingat Airlangga juga putra sulung raja Bali, maka ia pun berniat menempatkan salah satu putranya di pulau itu. Mpu Bharada sebagai penasehat Raja Airlangga dikirim ke Bali menyampaikan maksud tersebut. Dalam perjalanan menyeberang laut, Mpu Bharada cukup dengan menumpang sehelai daun. 


Sesampainya di Bali Mpu Bhrada kemudian menemui saudara kandungnya Mpu Kuturan di Pura Silayukti tepatnya di Gua Barada. Mpu Bharada menyampaikan permintaan Airlangga namun hal tersebut ditolak oleh Mpu Kuturan yang berniat mengangkat cucunya sebagai raja Bali.


Misi Mpu Bharada mengalami kegagalan dan Beliau kembali ke Kediri dan bertapa di Gua Selobale (letaknya sebelah barat daya Pura Penataran Agung Kilisuci). Fakta sejarah menunjukkan Udayana digantikan putra keduanya yang bernama Marakata sebagai raja Bali, dan Marakata kemudian digantikan adik yang lain yaitu Anak Wungsu.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/sejarahpuripemecutan.blogspot.com/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto By : Bloggerbali.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?