Kerendahan Hati Dan Diri Adalah Kunci Ketenangan Dalam Kehidupan

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Rendah Hati" sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Rendah hati adalah nilai yang dibutuhkan dalam hidup dan kehidupan. Itulah sebabnya di dalam sloka 308 Sarasamuccaya (terjemahan bergambar, GunGun): "dinyatakan bahwa orang sadhu juga disebut upagama, selalu merendah karena banyaknya kepandaian dan pengetahuannya, seperti halnya padi yang merunduk karena berat buahnya atau bagai dahan pohon yang merunduk karena buahnya lebah" sebagai berikut.


"Yatra yatha prakstanam

Ksetranam sasyasampadah,

Cakha ca phalabharene namrah

Sadhustatha tatha.


Lebih lanjut dalam sloka 309 Sarasamuccaya terjemahan bergambar, disebutkan pula bahwa "sifat-sifat orang yang rendah hati (sadhu), tidak pernah menggunjingkan kesalahan orang lain; tidak membicarakan seseorang di belakang orangnya; pasti membantu orang lain yang sedang menderita; dan suka melindungi dan kasihan pada orang minta pertolongan. Dan oleh karena sifat-sifatnya itu maka patutlah orang seperti itu diladeni dengan baik", sebagai berikut.


Prastato na wijalpanti dinam,

Abhyuddharanti ca,

Samwasannawamanyantesewya

Rajendra sadhawah.


Mengapa sifat rendah hati demikian penting ? Sifat rendah hati akan memberikan identitas positif terhadap orang itu, dia cenderung dinilai lebih etik; lebih mampu menunjukkan kematangan emosional; sifat rendah hati juga mampu mendorong seseorang untuk lebih sabar; dan sifat rendah hati merupakan nilai hakiki yang dibutuhkan dalam membangun hubungan dan jejaring sosial, sebagaimana dinyatakan dalam tesis Morris dan Tolman (2014).


Sebagaimana dikatakan Gede Prama dalam sebuah bukunya (2001), air laut jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan air sungai. Satu-satunya sebab yang membuatnya demikian adalah karena laut berani merendah. Tuhan tahu dalam klasifikasi manusia mana yang hidup, dan semua ini peroleh lebih banyak karena keberanian untuk merendah. Kita akan bertemu yang maha tinggi, ketika kita rendah hati.


Tuhan lebih dari sekadar rumah buat jiwa, ia adalah kuil suci yang tidak hanya perlu dirawat, dibersihkan dan renovasi. Lebih dari itu, Ia adalah sebuah tempat dimana jutaan doa dibacakan, dan yang paling penting tempat dimana Tuhan sering berkunjung.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id/yudhatriguna.com

Foto By : phdi.or.id

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?