Kehidupan Sejatinya Dari Kosong Untuk Diisi Setelah Penuh Berisi Akan Kembali Kosong

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Motivasi Kehidupan" sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali


Kalau semua jalan yang kita tempuh menemui kegagalan, janganlah berputus-asa. Kita masih memiliki satu lagi kesempatan, atau kesempatan terakhir. Di alam Antarabhava inilah kita memiliki kesempatan sekali lagi untuk dapat memasuki alam-alam suci. Hanya saja kemungkinan butuh waktu atau tidak cepat.


Hidup adalah hasil dari buah karma kita. Atas karma kita percaya bahwa kelahiran menjadi manusia sekarang adalah anugerah yg amat mulia daripada menjadi binatang atau tumbuhan. Oleh karena itu mari bersyukur dan berbahagia dengan hidup kita sebagai manusia. Lebih jauh rasa syukur ini kita wujudkan dengan selalu menghargai hidup kita sebagai manusia ini.


Di dalam keadaan gelap pekat dan penuh suara-suara mengerikan yang seolah-olah mengejar kita ini, segeralah kita meditasi. Karena sesungguhnya suara-suara ini bukanlah suara setan, juga bukan suara Tuhan yang marah dan menghukum, melainkan suara yang merupakan bayangan atau pantulan dari

samskara atau kecenderungan pikiran dia sendiri.


Inilah pengetahuan yang sangat penting untuk diketahui dalam moment ini, sangat penting di tahap ini untuk tidak terseret oleh arus emosi dan perasaan seperti rasa bersalah, rasa sedih, rasa takut, rasa marah, rasa tidak rela, dsb-nya. Bathin kita harus tetap tenang-seimbang dan memandang semua pengalaman tersebut dengan damai dan penuh welas asih. Karena sekali lagi, kondisi bathin kita yang akan menjadi penentu ke alam mana atma kita selanjutnya akan pergi.


Apapun yang dialami di alam Antarabhava ini, apapun suara-suara yang muncul, sesorang harus ingat satu hal bahwa di alam kematian dia tidak lagi punya tubuh fisik. Di alam kematian tubuh adalah tubuh halus seperti ruang, yang kalau dihajar, disiksa, dicincang, itu sama dengan seperti memukul atau menghajar ruang kosong. Tapi karena umumnya kebanyakan orang masih ada dalam avidya [kebodohan] dia tidak akan tahu. Dia bisa merasa kesakitan, bisa menangis, bisa ketakutan dan bisa sangat menderita.


Kalau mengharapkan perjalanan kematian yang baik dan lancar di bagian gelap alam antarabhava ini, harus sangat dihindari untuk merasa kesakitan, menangis, ketakutan, dsb-nya. Walaupun ini mungkin akan sulit bagi yang semasa hidupnya banyak melakukan pelanggaran dharma, tidak mengendalikan emosinya dan tidak terlatih meditasi. Tapi bagaimanapun juga harus dihindari terseret oleh arus emosi dan perasaan, sebab kalau terjebak di alam Antarabhava ini akan sangat sulit untuk bisa keluar. Kalaupun bisa keluar cenderung akan memasuki alam-alam bawah atau terlahir kembali sebagai binatang.


Tapi membicarakan hukum karma itu sesungguhnya amat sangat rumit. Kadang ada orang yang walaupun semasa hidup bathinnya penuh kekotoran atau karma buruknya banyak atau terikat sangat erat dengan keduniawian, tapi dia tetap bisa melewati bagian gelap alam Antarabhava dengan baik. Ini semua bisa terjadi disebabkan oleh akumulasi karma baik-nya di jutaan kehidupan-kehidupan sebelumnya. Karena kita semua sesungguhnya sebelum masa kehidupan ini sudah pernah terlahir ke dunia dalam jutaan kelahiran. Sehingga petunjuk cara melintasi bagian gelap alam antarabhava ini berlaku untuk semua orang.


Maka dari itu sebagai umat Hindu yang percaya dengan hukum karma terimalah kehidupan walau bagaimana keadaannya. Semuanya adalah buah karma kita. Selanjutnya kita perlu mengusahakan karma yang baik agar kelak kita mendapatkan hasil yg baik. Hasil karma yg baik ini kedepannya akan terasa bagaikan seorang sahabat yg memberikan pertolongan saat dibutuhkan.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/yanartha.worpress.com

Foto By : detiknews.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Inilah Sosok Penemu Tari Gopala Yang Merupakan Penggambaran Aktivitas Pengembala