Tri Loka Ketiga (Svah Loka) Dalam Ajaran Hindu

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Tri Loka" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Tri Loka, Tiga kelompok alam semesta | merupakan pembagian atau lapisan dari alam semesta (bhuwana agung) berdasarkan atas tiga kelompok yaitu :

- Swah Loka; "Alam Sorga (atman), para dewa dan Hyang Widhi"

- Bwah Loka; Dunia kita ini dan kisah "titi ugal agil"

- Bhur Loka; "Alam Neraka"  

Dalam teks Hindu, lapisan Bhur Loka disebut juga Sapta Petala, namun Bvah Loka dan Svah Loka digabung jadi satu yang disebut Sapta Loka yaitu 7 alam atas. Lapisan-lapisan dimensi alam ini tidak terletak vertikal (tinggi rendah) satu sama lain, tapi ada sama persis dengan kita sekarang. Hanya saja sebagian besar berada di dimensi (lapisan) yang halus (bukan alam materi). Alam Halus disini dimaksudkan diluar kemampuan indriya dan pikiran kita untuk melihatnya, sehingga kita yang masih di alam materi ini tidak bisa melihat, merasakan atau mengetahuinya.


Kecuali bagi mereka yang memiliki indriya ekstra dan orang-orang yang sidha. Alam-alam halus ini semakin positif kehalusannya semakin halus, semakin negatif kehalusannya semakin kasar. Komposisi alam semesta (bhuwana agung) ini sesungguhnya mirip dengan komposisi seluruh lapisan badan kita (bhuwana alit). Ketika kita mati, kita akan memasuki salah satu dari lapisan-lapisan alam halus ini, sesuai dengan tingkat kemurnian bathin kita sendiri (badan halus). Kita tidak bisa pergi dan menetap lama-lama di alam-alam yang berbeda dengan tingkat kemurnian bathin kita.


Analoginya mungkin bisa dikatakan seperti kalau kita naik pesawat terbang terbuka, kita akan mengalami kesulitan untuk bernafas pada ketinggian dimana oksigen tipis, kita akan megap-megap, tapi bagi orang yang sudah biasa tinggal di pegunungan tinggi hal ini tidak masalah.Ketiga alam ini merupakan lapisan-lapisan mayoritas yang dibentuk oleh mental dan ketika kita mati, kita berpisah dengan sthula sarira (badan fisik) kita. Akibatnya semua rekaman atau memory dari seluruh kehidupan kita (yang tersimpan di karana sarira) muncul dan jebol semua, karena tidak ada lagi badan fisik yang menjadi penghalang (membuat kita lupa).


"Bhur, Bhuvah, Suvah merupakan refleksi dari Om yang muncul sebagai hasil daya cipta Om yang abadi.

Alam fisik, alam mental, dan alam spiritual,"


Dengan mengucapkan Om bhur merupakan daya penyelaras terhadap alam kesadaran fisik (bumi), Om Bhuvah merupakan daya penyelaras alam mental atau kesadaran prana yang juga disebut alam antara; dan Om Svah merupakan daya penyelaras alam spiritual atau sorga loka, alam kesadaran dewata. Secara perlahan pengaruh alam fisik diarahkan menuju alam rohani yang lebih halus. Disinilah yang membedakan ketiga alam bhur bhuvah svah adalah pada tingkat kesadaran. Bhur loka lebih rendah kesadaranya daripada bhuvah loka; bhuvah loka lebih rendah kesadaranya daripada svah loka. Komposisi kesadaran tri loka yang demikian memberikan tempat bagi setiap makhluk untuk berevolusi sesuai tingkat kesadaran masing-masing. Semakin besar ikatan pada maya maka semakin rendah kesadaranya, demikian sebaliknya semakin tipis ikatan pada maya semakin tinggi tingkat kesadarannya. Om Bhur, Om Buvah, Om Svah.


Yang kali ini akan kita bahas adalah Svah loka, Svah Loka sering diistilahkan sebagai alam terang, alam cahaya atau alam atas. Disebut alam terang karena suasana alam ini memang terang dengan cahaya yang indah dan damai. Disebut alam atas bukan karena lokasinya di atas, tapi karena tingkat kesadaran jiwa-jiwa di alam ini tinggi atau lebih di atas. Jadi alam atas adalah alam yang dihuni oleh mereka yang tingkat kesadaran dan kebijaksanaannya paling tinggi.


Svah loka adalah alam yang dihuni oleh jiwa-jiwa yang bathinnya bersih, serta hidupnya penuh welas asih dan kebaikan, sampai pada yang kesadarannya sudah luas. Umumnya kita menyebut mereka sebagai pitara, vidyadhari [bidadari], betara atau dewa-dewi. Mahluk alam-alam atas atau alam luhur selalu tampak bercahaya, ada yang bercahaya putih, ada yang bercahaya keperakan dan ada bercahaya yang ke-emasan. Di lapisan dimensi alam ini kita merasakan kebahagiaan dan kedamaian luar biasa, karena proyeksi positif dari pikiran kita sendiri. Pikiran polos dan ingatan [kenangan] baik, terproyeksikan menjadi nyata oleh energi-energi luhur di alam ini. Demikian juga kondisi keadaan alam ini penuh dengan kebahagiaan.


Svah loka terdiri dari lima lapisan dimensi alam. Setiap lapisan dimensi alam ini memiliki banyak dunia-dunia tersendiri, dalam satu dimensi yang sama. Semakin positif dan halus lapisan dimensi Svah Loka yang kita masuki, semakin dalam kebahagiaan dan kedamaian yang dirasakan sang atma.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa ketika seseorang mengalami kematian, atma akan mengalami pengalaman-pengalaman transenden, yang kemudian diikuti dengan perpindahan ke dimensi yang berbeda dengan berbagai kemungkinan perjalanan. Kemungkinan yang akan kita bahas disini adalah kemungkinan dimana atma kemudian akan berhasil memasuki Svah Loka. Atma

akan memasuki alam-alam suci yang sesuai dengan tingkat kemurnian bathinnya sendiri, serta energi akumulasi karma baik-nya.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto By : docplayer.info

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?