Semeton Sudah Tau Belum ? Ternyata Siobak Singaraja Merupakan Akulturasi Budaya Bali Dengan Cina ?

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Siobak Singaraja" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Selain memiliki seni dan unsur budaya yang sangat beragam, ternyata dari sisi kuliner pun Bali cukup banyak memiliki keberagaman. Tentu jika kalau bicara tentang kuliner Singaraja yang sudah dikenal diseluruh Bali jawabannya adalah Siobak. Ya kuliner yang berbahan dasar daging babi ini sudah cukup dikenal diseluruh Bali, kuliner ini memang juga sangat erat kaitannya dengan keberadaan warga Cina yang berada di Singaraja.


Siobak adalah akulturasi delikasi Tionghoa dan Bali. Dibawa oleh para pedagang Tiongkok, siobak perlahan-lahan menjadi makanan standar Kabupaten Buleleng. Menariknya, hampir seluruh bagian tubuh babi sanggup diolah untuk dijadikan bahan baku siobak, mulai dari kulit, tulang, jeroan, dan tentu saja dagingnya.


Sejatinya siobak mempunyai konsep sangat sederhana. Daging babi direbus dengan campuran kecap manis dan kecap asin, yang dikombinasikan rempahan ngohyang secukupnya. Konon adiksi ngohyang inilah yang membuat siobak di Singaraja terasa begitu spesial.


Menurut salah satu tokoh masyarakat, Made Netha yang ditemui dikawasan Singaraja mengatakan jika keberadaan warga Cina lah yang memiliki peran cukup penting tentang keberadaan kuliner itu. "Memang jika dilihat secara tertulis sepengetahuan saya tidaklah ada namun hal ini diperkuat dengan adanya cerita turun temurun,"kata pria kelahiran 1950 itu.


Penggunaan daging babi yang cukup besar juga menjadi alasan lain kenapa siobak cukup mudah ditemui. Siobak sendiri memiliki ciri khas pada bumbunya yang ketal seperti bumbu yang terdapat pada kuliner lumpia namun disini bumbu siobak justru lebih kuat pada rasa manis dan kaya akan rempah-rempahnya.


Daging rebusan diiris tipis-tipis dan dilumuri saus, tak jarang ditambahkan pula kerupuk kulit babi dan masam acar mentimun. Sesudah itu, siobak siap dihidangkan bersama dengan sambal.


Lantaran popularitasnya, siobak ditemukan di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng dengan banyak macam presentasi. Dengan penjual mulai dari keturunan Tionghoa hingga etnis Bali. Dari restoran mewah hingga warung kaki lima. Dari yang mahal hingga yang ramah di kantong.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/kumparan.com/tunawisma.com

Foto by : wisatakebali.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?