Misteri Kapal USAT Liberty Glo Pantai Tulamben Yang Masih Ada Sampai Saat Ini
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Kapal USAT Liberti Glo" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Bangkai Kapal Liberty yang berada di Kawasan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali menyimpan cerita misteri dihuni arwah tentara Amarika.
Diketahui, kapal perang ini dulu digunakan untuk membawa bagian-bagian rel kereta dan karet untuk kepentingan perang dari Australia menuju ke Filipina pada tahun 1942. Namun, di tengah perjalanan kapal tersebut terkena torpedo kapal Jepang di sebelah barat laut selat Lombok. Kapal ini pun mengalami kerusakan yang cukup berat saat dibawa menuju ke pelabuhan milik Belanda di Singaraja.
Namun sebelum sampai ke Singaraja, kapal tidak bisa meneruskan perjalanan dan berhenti di Desa Tulamben. Kapal teronggok di Pantai Tulamben sampai 21 tahun kemudian. Saat Gunung Agung meletus pada 1963, barulah kapal karam hingga ke kedalaman 30 meter dari bibir pantai karena efek letusan yang sangat dahsyat. Menurut cerita mulut ke mulut, bangkai kapal ini dipercaya dihuni arwah tentara Amerika. Tidak sedikit orang mengaku sering terjadi kejadian mistis di bangkai kapal ini.
USAT Liberty Glo dibangun pada 1918 sebagai kapal perang Amerika Serikat jenis kargo. Tugas kapal dengan panjang 120 meter ini adalah melayani kebutuhan militer Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Menurut laporan CI Indonesia, kawasan perairan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Karangasem diidentifikasi memiliki nilai konservasi tinggi dalam program Kajian Cepat Kelautan Bali (Marine Rapid Assessment Program/MRAP) tahun 2011. Sekitar 100 penyelam turun di perairan Tulamben setiap harinya.
Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem tahun 2013-2014 menunjukkan sekitar 70 ribu orang wisatawan ke lokasi ini setiap tahun. Kajian terhadap nilai ekonomi kawasan yang dilakukan oleh Coral Reef Alliance dan Reef Check Indonesia pada tahun 2013 menunjukkan perputaran ekonomi senilai USD 10 juta. Terutama didorong oleh sektor pariwisata dan sekaligus sebagai penunjang utama ekonomi masyarakat di Tulamben.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/correcto.id/mongabay.co.id
Foto by : Rangkuman Google
Comments
Post a Comment