Mengenal Lebih Dalam Mati Salah Pati Dan Ulah Pati

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Mati Salah Pati Dan Ulah Pati" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Istilah “atma kesasar” sudah lumrah bagi masyarakat Bali. Di setiap wilayah desa di Bali pasti saja ada cerita berkaitan dengan atma kesasar. Hal ini sangatlah wajar, mengingat Hindu Bali dengan filosofi atma tatwa sangatlah rinci dan mendalam mengurai mengenai atma. Namun dalam konteks atma kesasar, sejatinya yang kesasar bukanlah atma itu sendiri, namun “roh”. Sebab “atma” itu sendiri adalah percikan kecil dari “paramatman” yang memiliki sifat sama dengan paramatman. Artinya atma itu sendiri adalah murni dan bebas dari pengaruh suka dan duka. Sedangkan roh adalah atman yang diselubungi cita, budi, manah, ahamkara yakni sudah diliputi keinginan, kemauan, keakuan (ego), kecerdasan, akal, serta pikiran-pikiran baik maupun buruk.


Kematian akan menghampiri semua makhluk hidup tanpa terkecuali. Namun ada beberapa jalan menuju kematian, ada yang mati dikarenakan sakit atau usia, ada kematian yang disebabkan oleh kecelakaan atau tak terduga yang disebut dengan salah pati, serta adapula yang mati dikarenakan bunuh diri atau disebut dengan ulah pati.


Mati salah pati adalah Yang tidak terduga-duga karena kecelakaan atau santap macan, buaya, disenggot sapi, digigit ular, dibunuh dan sejenisnya. Bisa juga mati yang tidak terduga-duga atau tidak dikehendaki, yang dimaksud dengan mati ngulah pati adalah Mati karena bunuh diri, bisa juga mati karena sesat yang mengambil jalan pintas, serta sengaja dikehendaki yang melanggar ajaran ajaran agama Hindu.


Namun pendapat lain menyatakan mereka yang ulah pati adalah kematian biasa oleh karenanya harus diupacarai layaknya orang yang meninggal biasa. Dan terkait kematian ulah pati ini, dalam Himpunan Keputusan Seminar Kesatuan Tafsir terhadap Aspek- Aspek Agama Hindu I - XV disebutkan setiap orang meninggal harus diupacarai sesuai dengan ajaran sastra agama Hindu.


Umumnya manusia menginginkan kematian yang wajar. Namun adapula karena sesuatu hal melakukan bunuh diri atau melakukan ulahpati. Dalam epos Mahabharata, disebutkan bahwa tokoh Drestarastra yang merupakan ayah dari para Kurawa melakukan bunuh diri saat di hutan.


Jenis-jenis mati salah pati :

1. Mati jatuh (kerubah baya)

2. Mati ketekuk (kastha bahaya)

3. Mati dimangsa macan,dimangsa buaya, ditanduk sapi,disambar petir, tertimpa tebing dan yang lainnya.


Jenis-jenis mati ngulah pati :

1. Mati meracuni diri

2. Mati menggantung diri

3. Mati menembak diri

4. Mati menceburkan diri dan yang lainnya

Jadi kesimpulannya bahwa untuk mati salah pati dan ngulah pati dapat diupacarai sebagai mati biasa dengan syarat ditambah beberapa upacara panebusan yaitu di perempatan jalan Desa, ditempat kejadian, dan di cangkem setra, lalu ketiga pejati penebusan disatukan dengan sawa baik bila mapendem maupun bila segera di-aben. Upacara meseh lawang merupakan loka dresta yang dipandang perlu untuk melengkapi upacara panebusan itu namun berbeda-beda pelaksanaannya; ada yang melaksanakan pada saat 42 hari setelah dikubur, dan ada yang melaksanakan pada saat pengabenan.


Kasus yang sering terjadi biasanya kematian salah pati tidak dilengkapi dengan banten penukar dan hanya diberi banten pengulap, biasanya keluarga atau yang bersangkutan akan menjadi orang yang sering bingung ataupun pemarah, ini karena sang atma masih belum mendapat tempat yang layak sembari mendapat proses hukuman akibat perbuatan-perbuatannya dimasa hidup.

Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/telusurbali.com/mantrahindu.com/paduarsana.com

Foto by : Rangkuman Google

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?