Makna Yang Tersirat Pada Kata "Cinta Kasih" Dalam Perspektif Hindu Apakah Pada Pasangan Saja ?

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Cinta Kasih" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Kata cinta kasih berasal dari kata "cinta" dan "kasih". Hal ini merupakan dua pasangan kata dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Secara harfiah kata cinta mengandung pengertian suka sekali, sayang benar, terpikat atau kasih sekali, ingin sekali, berharap sekali, rindu dan kasih sayang. Sedangkan kata "kasih" mengandung pengertian perasaan sayang karena suka atau cinta, juga berarti belas kasihan. Jadi kata cinta kasih ini mengandung pengertian adalah suatu kerinduan yang mendalam atau rasa kasih sayang yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam.


Agama Hindu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu peduli kepada sesamanya, dengan hidup bersama dan saling kasih-mengasihi. Hal ini merupakan kondisi kesadaran atau keinsyaf an yang paling tinggi, yang dituntut kepada setiap umat manusia dalam eksistensi hidupnya di dunia. Karena manusia yang dilahirkan ke dunia merupakan makhluk yang utama dan mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. 


Berdasarkan kelebihan yang dimilikinya, seperti akal budi atau manah, manusia di dalam hidupnya ini, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidupnya ke jenjang yang lebih berkualitas. Manusia di dalam hidupnya, dituntut untuk selalu bereksistensi, dengan hidup selalu saling kasih-mengasihi satu sama lain. Karena dengan sikap demikian, diyakini bahwa hidup kita akan harmonis, damai dan bahagia. Dengan kata lain, bahwa sikap yang demikian akan dapat mengantar setiap umat manusia dalam mencapai tujuan hidupnya di dunia, yaitu jagadhita dan moksa (kebahagiaan jasmani dan rohani, dunia dan akhirat).


Dengan rasa welas asih dimana setiap manusia hendaknya juga disebutkan untuk dapat membantu menemukan kebahagiaan kepada orang lain ataupun setiap mahluk hidup di alam ini.

Suara gamelan adalah kasih sayang yang diwujudkan dalam bentuk keindahan suara musik.


Dan bertemunya Hyang Widhi Wasa dengan umat manusia untuk melimpahkan karunia-Nya berupa cinta kasih disebut upacara mapeselang dalam rangkaian ngenteg linggih; 

Diiringi suara gamelan sebagai kasih sayang yang diwujudkan dalam bentuk keindahan suara dan musik. Dalam cahaya kesadaran widya umat Hindu Dharma, disebutkan bahwa ada lima pilar yang terajut dalam sebuah untaian kata mutiara, yaitu: 


1. Kebenaran (satya) sebagai cinta kasih dalam pikiran; 

2. Kebajikan (dharma) sebagai cinta kasih dalam tindakan; 

3. Kedamaian (shanti) sebagai cinta kasih dalam perasaan; 

4. Cinta kasih (prema) sebagai dasar pembentukan karakter untuk dapat mengasihi makhluk lain.

5. Serta tanpa kekerasan (ahimsa) sebagai cinta kasih dalam pengertiannya.


Kasih Sayang kepada semua mahluk hidup yang juga disebut "Karuna" dalam tuntunan Dasa Paramartha bertujuan untuk mencapai tujuan tertinggi moksa dimana disebutkan bahwa :

Pada saat Anggara Kasih merupakan hari yang baik untuk memohon cinta kasih dari Ida Sanghyang Widhi Wasa yang dirayakan setiap 35 hari sekali.

Dalam konsep kepemimpinan asta brata, kasih sayang yang bersifat sejuk menyegarkan sangat diperlukan dimana disebutkan, Sang pemimpin hendaknya mampu menempatkan semua orang pada derajat dan martabat yang sama, sehingga dapat berlaku adil, bijaksana dan penuh kasih sayang terhadap rakyatnya.


Kasih Sayang yang juga disebut dengan "Asih" kasih yang dalam Tri Parartha sebagai upaya untuk mencapai kesempurnaan, kebahagian, keselamatan, kesejahteraan, keagungan dan kesukaan hidup yang sebagaimana disebutkan, hendaknya manusia selalu mengupayakan hidupnya dengan berlandaskan cinta kasih kepada seluruh umat manusia yang diwujudkan dengan :


• tulus iklas,

• saling menghormati, 

• serta tidak melupakan untuk bersujud kehadapan Tuhan, sang pencipta.


Di dalam kehidupan ini, hidup dalam suasana saling kasih mengasihi merupakan nilai yang tertinggi di dalam kehidupan. Betapa tidak, karena keberadaan kasih tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, dan merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Dari sejak kecil manusia sangat membutuhkan rasa kasih. Dan kasih yang pertama yang meresap kepada seseorang sejak kecil adalah kasih ibu. Kemudian setelah dewasa, seseorang juga memerlukan kasih dari orang lain.


 Setiap orang memerlukan bantuan dari orang lain dan karena itu pula setiap orang memerlukan teman dan ia harus hidup di tengah-tengah masyarakat. Dengan berteman dan hidup saling kasih mengasihi, setiap orang akan merasakan hidup ini lebih berbahagia dan berarti serta lebih kuat. Karena dengan demikian seseorang akan dapat menyandarkan kelemahannya sebagai manusia yang memiliki sifat sangat terbatas. Hal ini berarti bahwa manusia tidak bisa hidup sendirian, namun ia harus hidup bersama-sama dengan orang lain. Tanpa demikian, cenderung hidup manusia tidak akan sempurna dan tidak bermakna.


Di dalam Yajur Veda 26.2, disebutkan: "mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantam, mitarsya aham caksusa saruani bhutani samikse, mistrasya caksusa samisamahe'", artinya "semoga semua makhluk memandang kami dengan pandangan mata seorang sahabat, semoga kami pandang memandang dengan pandangan mata seorang sahabat". Ajaran ini mengingatkan kepada kita semua, betapa pentingnya hidup dalam suasana kedamaian, dan betapa hal tersebut telah didambakan sejak kehidupan terdahulu dan sampai kita pun tetap juga hal tersebut mendapat porsi yang utama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/phdi.or.id/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto By : Keluargaharmonisgoals.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?