Makna Dari Yadnya Sesa/Mesaiban Dan Tempat Untuk Menghaturkannya
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Yadnya Sesa" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Yadnya sesa atau mebanten saiban merupakan penerapan dari ajaran kesusilaan Hindu, yang menuntut umat untuk selalu bersikap anersangsya yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan ambeg para mertha yaitu mendahulukan kepentingan di luar diri. Pelaksanaan yadnya sesa merupakan bahwa manusia setelah selesai memasak wajib memberikan persembahan berupa makanan, karena makanan merupakan sumber kehidupan di dunia ini.
Tujuannya mesaiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang di berikan Hyang Widhi kepada kita. Sebagaimana diketahui bahwa yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa, tidak saja kita menghubungkan diri dengan Tuhan, juga dengan manifestasi-Nya dan makhluk ciptaan-Nya termasuk alam beserta dengan isinya.
Ada 5 (lima) tempat penting yang dihaturkan Yadnya Sesa (Mesaiban), sebagai simbol dari Panca Maha Bhuta:
1. Pertiwi(tanah), biasanya ditempatkan pada pintu keluar rumah atau pintu halaman.
2. Apah (Air), ditempatkan pada sumur atau tempat air.
3. Teja (Api), ditempatkan di dapur, pada tempat memasak(tungku) atau kompor.
4. Bayu, ditempatkan pada beras, bisa juga ditempat nasi.
5. Akasa, ditempatkan pada tempat sembahyang (pelangkiran, pelinggih dll).
Tempat lainnya yaitu :
Di Dapur
a. Tempat Beras
Doa : Om Sri Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu.
b. Kompor / Tungku
Doa : Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, sebagai sumber energi bagi kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
C. Tempat Air
Doa : Om Gangga Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dewi Gangga, hamba bersujud pada-Mu.
d. Pelangkiran
Doa : Om Dewa Datta Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Purusa Predana, sebagai sumber dari kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
2. Di Sumur
Doa : Om Ung Wisnu Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Wisnu, penguasa Air kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
3. Lubang Saluran Air Limbah
Doa : Ih Sang Kala Sumungsang Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Kala Sumungsang, hambaa bersujud pada-Mu.
4. Di Merajan
a. Kemulan
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
b. Taksu
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
c. Sri Sedana
Doa : Om Kuwera Dewa Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Sang Hyang Kuwera, sebagai penguasa kekayaan, hamba bersujud pada-Mu.
d. Tugu Capah
Doa :Om Sang Hyang Durga Maya Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Durgamaya sebagai saktinya Siwa, penguasa atau dari Butha Kala, hamba bersujud kepada-Mu.
Di dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Adhyaya III 69 dan 75 dinyatakan: Dosa-dosa yang kita lakukan saat mempersiapkan hidangan sehari-hari itu bisa dihapuskan dengan melakukan nyadnya sesa.
Yadnya Sesa yang ditujukan kepada simbol-simbol Hyang Widhi yang bersifat bhuta, Yaitu Yadnya Sesa yang ditempatkan pada pertiwi/tanah doanya:
"OM ATMA TAT TWATMA SUDHAMAM SWAHA, SWASTI SWASTI SARWA BHUTA, KALA, DURGHA SUKHA PRADANA YA NAMAH SWAHA"
Artinya: Om Sang Hyang Widhi, Engkaulah paramatma daripada atma, semoga berbahagia semua ciptaan-Mu yang berwujud bhuta,kala dan durgha.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/Dharmadana.id/cakepane.com
Foto by : Sites Google
Comments
Post a Comment