Kisah Perjuangan Sang Raja Udayana Kepada Rakyat Bali
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Raja Udayana" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Nama Udayana sudah sangat melekat dengan Pulau Bali. Apalagi, Udayana disematkan sebagai salah satu nama universitas negeri yang ada di Bali. Namun, hanya sebagian kecil yang mengetahui siapa sebenarnya sosok Udayana ? Beliau tidak lain adalah salah satu raja atau penguasa Bali yang berasal dari Wangsa Warmadewa, pendiri Kerajaan Bedulu.
Raja Udayana sendiri memiliki nama lengkap Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, biasa disingkat Sri Udayana Warmadewa. Beliau dikenal penguasa generasi ketujuh dari Wangsa Warmadewa yang memerintah Bali pada rentang antara tahun 989 sampai 910 Masehi. Karena kedekatan hubungan dengan kerajaan di Pulau Jawa, Udayana memiliki permusuri yang berasal dari Jawa.
Raja Udayana juga memiliki peran penting dalam sejarah nusantara. Apalagi, beliau dikenal sebagai ayah kandung dari Airlangga, yang merupakan pendiri dari Kerajaan Kahuripan yang kemudian terpecah menjadi Kerjaaan Janggala dan kerajaan Kediri. Sebagai upaya mengabadikan namanya, tidak heran kalau Udayana digunakan sebagai nama perguruan tinggi.
Dikisahkan Baginda Maha Raja Sri Dharma Udhayana Warmadewa memerintah Pulau Bali bersama permaisuri, makin bertambah kewibawaan Baginda, oleh karena Ratu Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni bijaksana masyur di Nusantara. Dalam menjalankan roda pemerintahan beliau mendatangkan 4 orang rohaniawan dari Jawa Timur diantaranya :
1. Mpu Semeru, merupakan penganut agama Siwa (tahun 999) M bertempat di Besakih selaku pemelihara Pura Hyang Putranjaya atau yang sekarang dikenal dengan nama Pura Ratu Pasek.
2. Mpu Gana, merupakan penganut aliran Ganapatya (tahun 1000) M bertempat di Gelgel dimana sekarang dibangun Pura Dasar Buwana Gelgel.
3. Mpu Kuturan, merupakan penganut Budha Mahayana, bertempat di Padangbai dimana sekarang berdiri Pura Silayukti.
4. Mpu Gnijaya, merupakan penganut Brahmaisme (Tahun 1006) M bertempat di Gunung Lempuyang dimana sekarang dibangun Pura Lempuyang Madia.
Yang tinggal di Jawa kawin dengan raja Kediri, yang bergelar Sri Dharmawangsa Teguh Ananta Wikrama Tunggadewa. Dan yang menikah ke Bali bergelar Ratu Mahendradatta Gunapriya Dharmapatni, Baginda yang menjadi jungjungan rakyat Bali.
Dinasti Warmadewa yang merupakan penguasa Pulau Bali pada abad ke 10. Prasasti Blanjong yang ada di kawasan Sanur menyebutkan kalau Wangsa Warmadewa didirikan oleh Sri Kesari Warmadewa. Kerajaan ini menganut agama Buddha Mahayana dan dikenal memiliki kedekatan dengan Kerajaan Medaeng yang ada di Jawa Timur. Hubungan dekat tersebut terjadi pada rentang antara abad ke 10 sampai 11 Masehi.
Udayana meneruskan pemerintahannya sendirian hingga wafat pada tahun 1011 M. Ia dicandikan di Banuwka. Hal ini disimpulkan dari prasasti Air Hwang (1011) yang hanya menyebutkan nama Udayana sendiri. Adapun dalam prasasti Ujung (Hyang) disebutkan bahwa setelah wafat, Udayana dikenal sebagai Batara Lumah di Banuwka.
Raja Udayana mempunyai tiga orang putra, yaitu Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Airlangga tidak pernah memerintah di Bali karena menjadi menantu Dharmawangsa di Jawa Timur. Oleh karena itu, yang menggantikan Raja Udayana dan Gunapriya adalah Marakata. Setelah naik takhta, Marakata bergelar Dharmawangsawardhana Marakata PangkajasthanaUttunggadewa.
Marakata memerintah dari tahun 1011 hingga 1022. Masa pemerintahan Marakata sezaman dengan Airlangga. Oleh karena adanya persamaan unsur nama dan masa pemerintahannya, seorang ahli sejarah, Stuterheim, berpendapat bahwa Marakata sebenarnya adalah Airlangga.
Nama Udayana diabadikan menjadi nama perguruan tinggi negeri yang didirikan pada tanggal 29 September 1962 di Bali dan populer dengan Universitas Udayana. Selain itu Udayana juga digunakan oleh TNI Angkatan Darat sebagai Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dan bermarkas di Denpasar, Bali yang dikenal sebagai Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/kintamani.id/sejarahraja.blogspot.com/materiedukasi.com
Foto by : Rangkuman Google
Comments
Post a Comment