Ketegangan Antara Kekuatan Kebaikan Dan Kejahatan Dijelaskan Dalam "Sang Catur Sanak"

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Sang Catur Sanak" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Kanda Pat adalah ‘keempat saudara’ yang menyertai setiap orang sejak dalam kandungan atau, lebih tepat, sejak lahir sampai mati . Mereka disebut juga catur nyama atau sanak catur. Keempat saudara yang dimaksudkan itu adalah yeh nyom (air ketuban), getih, rah (darah), lamas (selubung halus janin), dan ari-ari (placenta), yang oleh Eiseman disebut sebagai ‘the four spirit guardians’. menengarai bahwa tidak satu tempat pun di Indonesia, kecuali di Bali, yang memiliki kepercayaan begitu kuat akan catur sanak.


Dalam Lontar Angastia Prana, disebutkan bahwa Catur Sanak adalah empat saudara sebagai pelindung dan pemelihara secara langsung sang jabang bayi dalam kandungan ibunya serta berfungsi sebagai penolong bayi pada saat lahir. Keempat catur sanak tersebut adalah : 

- Ari-ari atau plasenta, 

- Darah (rah)

- Lamas dan

- Yeh nyom, air ketuban...


Diceritakan pada saat bayi itu akan lahir, sang jabang bayi meminta tolong pada Sang Catur Sanak dan Permintaan jabang bayi itu disanggupi oleh Sang Catur Sanak dengan catatan :

"Agar setelah lahir ke dunia sang bayi tidak boleh lupa dengan dirinya", dengan kesepakatan itu Sang Catur Sanak mendorong sang jabang bayi lahir ke dunia.


Setelah sang bayi dan Catur Canak sama-sama lahir ke dunia, keduanya mendapatkan perlakuan sekala dan niskala. Setiap bayi diupacarai secara keagamaan. Sang Catur Sanak pun ikut serta diupacarai. Nama Sang Catur Sanak berubah menjadi seratus delapan kali. Demikianlah sampai sang bayi meningkat dewasa, tua dan sampai meninggal.


Saat bayi baru lahir Catur Sanak mendapatkan upacara dengan sarana nasi kepel empat kepel. Saat sudah meninggal roh atau Atman dipreteka dengan upacara ngaben, saat itu Catur Sanak mendapatkan upacara dengan sarana beras catur warna. 


Sampai upacara Atma Wedana dan roh mencapai Dewa Pitara distanakan di Pelinggih Kamulan, maka Catur Sanak distanakan di Pelinggih Taksu sebagai Batara Hyang Guru. Demikian dijelaskan "catur sanak" dalam kutipan artikel Parisada Hindu Dharma, "Makna Pelinggih Taksu di Merajan"


Dalam Lontar Kanda Pat, seperti penjelasan "Catur Sanak" yang dikutip dari salah satu komentar forum diskusi jaringan hindu nusantara, mitologi ini berawal ketika Dewi Uma telah kembali ke Siwa Loka, maka yang tinggal di dunia yaitu perwujudan beliau dengan segala sifatnya. 


Empat tokoh yang disebut dengan catur sanak, yakni : 

1. Anggapati menghuni badan manusia dan mahluk lainnya. Ia berwenang mengganggu manusia yang keadaannya sedang lemah atau dimasuki nafsu angkara murka. 

2. Mrajapati sebagai penghuni kuburan dan perempatan agung. Ia berhak merusak mayat yang ditanam melanggar waktu/dewasa. Juga ia boleh mengganggu orang yang memberikan dewasa yang bertentangan dengan ketentuan upacara. 

3. Banaspati menghuni sungai, batu besar. Ia berwenang mengganggu atau memakan orang yang berjalan ataupun tidur pada waktu-waktu yang dilarang oleh kala. Misalnya tengai tepet (di siang bolong) atau sandikala (sore menjelang malam). 

4. Banaspatiraja sebagai penghuni kayu-kayu besar seperti kepuh, bingin, kepah, dll yang dipandang angker. Dia boleh memakan orang yang menebang kayu atau naik pohon pada waktu yang terlarang oleh dewasa (hari yang baik / buruk menurut kalender Bali).


Sehingga dari kedua pengertian tersebut terlihat dua makna dan fungsi yang berbeda.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/komangputra.com/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto by : Rangkuman Google

#pesona_taksubali


Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?