Inilah Penjelasan 5 Indriya Untuk Mengetahui Sesuatu "Panca Budhindriya"

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Panca Budhindriya" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Secara etimologi Panca Budhindriya atau Panca Budi Indria berasal dari kata Panca yang artinya Lima, Budhi yang berarti kecerdasan, pengertian, pemikiran, pengetahuan, kebijaksanaan dan Indriya (Indria) yang berarti gerak, rangsangan, keinginan manusia atau mahluk hidup. Jadi Panca Budhindriya dapat diartikan sebagai 5 macam indriya yang berfungsi untuk mengetahui sesuatu.


Adapun bagian-bagian dari 5 Panca Budhindriya adalah sebagai berikut:


1. Caksu indria (penglihatan) yaitu indriya pada mata yang berfungsi untuk melihat. Mata merupakan salah satu alat vital manusia yang memiliki fungsi utama dalam menjalani kehidupan. Tanpa adanya mata manusia tidak bisa melihat atau membedakan suatu benda. Mata juga memiliki fungsi utama dalam setiap kegiatan manusia seperti menulis sesuatu, berjalan dan masih banyak lainnya.


2. Ghrana indria (penciuman) yaitu indriya pada hidung yang berfungsi untuk mencium bau. Hidung memiliki fungsi untuk mencium sesuatu yang juga memiliki fungsi dalam menentukan rasa seseorang. Hidung dapat membedakan mana yang memiliki aroma harum dan yang tidak. Tanpa adanya hidup, seseorang akan kehilangan rasa dalam hal ini pencuman.


3. Srota indria (pendengaran) yaitu indriya pada telinga yang berfungsi untuk mendengar. Telinga memiliki peran penting dalam setiap kegiatan manusia, baik dalam hal komunikasi maupun dalam memperoleh pengetahuan. Telingan merupakan indriya manusia yang sangat penting dalam keseharian tanpa adanya telinga, manusia akan sulit dalam komunikasi, mendapatkan ilmu baru atau menghindari bahaya seperti tertabrak kendaraan.  


4. Jihwa indria (pengecap) yaitu indriya pada lidah yang berfungsi untuk mengecap rasa. Dalam keidupan manusia lidah adalah salah satu indriya yang sangat penting karena tanpa adanya lidah manusia akan kesulitan dalam membedakan mana makanan yang lesat dan yang tidak enak dikumsumsi. lidah juga bisa membedakan mana makanan yang memiliki kalori atau gizi yang bagus untuk kesehata. Tanpa adanya lidah manusia tidak bisa menikmati makanan yang enak.


5. Twak indria (sentuhan atau rabaan) yaitu indriya pada kulit yang berfungsi untuk alat peraba. Sama halnya dengan keempat indria di atas kulit juga memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. karena tanpa adanya kulit yang bisa meraba kehidupan seseorang akan hampa dan tidak memiliki rangsangan.


Didalam Manawadharmasastra II.93 disebutkan sebagai berikut :


Indriaanaam prasanggena

Dosa mercchatyasamsayam

Samniyamya itu taanyeva

Tatah siddhim niyacchati.


Artinya:


Karena keterikatan indria itu pada benda-benda jasmaniah. Manusia pasti berbuat dosa, tetapi bila ia mampu mengendalikan, akan memperoleh keberhasilan dalam semua tujuan hidupnya.

Indriya adalah alat manusia untuk dapat menikmati hidup. Tetapi kalau alat itu terbalik memperalat manusia, indria itulah yang membawa manusia hidup sengsara. Tanpa indria manusia tidak dapat melakukan apa-apa di dunia ini. Karena itu dalam Kata Upanisad dinyatakan, indria itu ibarat kuda kereta. Badan ibarat badanya mereta. Tetapi kekang atau tali lis ibarat pikiran.


Kesadaran budhi atau intelek ibarat kusir kereta. Atman itu ibarat pemilik kereta. Kereta tidak dapat mencapai tujuan tanpa ditarik oleh kuda. Namun, kalau kuda tersebut tanpa dikendalikan dengan tali lis oleh kusir kereta, kuda itu akan membawa kereta itu pada jalan yang tidak jelas. Bahkan kuda itu akan membawa kereta masuk jurang atau nabrak ke sana-ke sini.


Sebagai simbol penyatuan kembali Panca Budhindriya dengan Panca Karmendriya agar menyatu dengan manah untuk kembali ke Ahamkara disebutkan dalam tata upacara nyiramang layon yaitu dengan dua untai benang tetebus (benang putih) untuk ikat ibu jari kaki dan tangan.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com/aripsaiputra.wordpress.com

Foto By : Denpasar.go.id

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?