Inilah Dahsyatnya Sebuah Ucapan Syukur Dalam Ajaran Hindu
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Arti Sebuah Ucapan" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Seseorang yang berucap demikian terkategori etis atau religius. Tetapi, ucapan seharusnya disertai dengan makna tulus. Pengucap yang bijak seharusnya mempertimbangkan segala akibat dari ucapannya. Pikiran yang diolah dengan kematangan rasa akan berimplikasi pada kelurusan tujuan. Sebaliknya ucapan yang tidak matang akan menjadikan pendengar tidak nyaman. Ketenteraman dapat diperoleh dari cara menyampaikan pesan. Demikian halnya, ucapan bisa menyadarkan pendengar dengan baik walau isinya tajam . Sebuah ucapan bisa berkualitas karena pesan yang dikandungnya. Sebuah ucapan setidaknya dibingkai dalam bentuk bahasa dan isi. Isi atau pesan yang akan diungkapkan merupakan bagian terpenting dari komunikasi. Hal yang baik dapat berakibat buruk karena cara menyampaikannya. Bujukan berakibat pada loyalitas dikarenakan cara penyampaian yang tepat.
Banyak pertanyaan yang masuk mengenai bagaimana cara agar bisa bersyukur. Di Masyarakat terdapat sebuah kepercayaan, Ucapanmu adalah Doa. Ternyata menurut Hindu hal tersebut benar adanya.
Dalam Kitab Suci Hindu. Sarasamusccaya Sloka 118 dijelaskan,
Hendaknya perkataan selalu terarah pada sesuatu yang membawa kebaikan.
Umat Hindu diajarkan untuk selalu berkata yang baik setiap hari, dimulai dari manusia bangun dipagi hari.
Bagaimana cara membuat kebiasaan bersyukur?
Jawabannya adalah dengan memaksakan kebiasaan tersebut.
Pagi hari kita biasanya pasti akan mandi meskipun mata masih mengantuk tetapi karena mengetahui bahwa Mandi di pagi hari manfaatnya agar badan tidak bau dan bersih sehingga kitapun mau tidak mau, suka tidak suka menjadi terbiasa wajib mandi di pagi hari.
Begitu juga dengan kebiasaan bersyukur, Tekniknya adalah memaksakan diri saat mata baru terbuka di pagi hari. Menggunakan ucapan Terima kasih/Suksme/Bahasa yang dapat dimengeri.
Saat mata baru terbuka di Pagi Hari, ucapkan kalimat Terima Kasih kepada Tuhan Sang Pemberi Anugrah.
Suksme Hyang Widhi, hari ini saya semakin sehat.
Suksme Hyang Widhi, hari ini saya semakin kaya.
Suksme Hyang Widhi, hari ini saya semakin Bahagia.
Suksme Hyang Widhi, hari ini saya semakin disenangi banyak orang.
dll.
Rutin mengucapkan kata Terima kasih kepada Tuhan mulai dipagi hari, Niscaya akan membuat hati lebih tenang dan ucapan tersebut Astungkara menjadi kenyataan.
"Oleh karena itu, janganlah sekali-kali bersedih hati, sekalipun hidup mu tidak makmur dilahirkan menjadi manusia, hendaklah menjadikan kamu berbesar hati, sebab amat sukar untuk dapat dilahirkan menjadi manusia, meskipun kelahiran hina sekalipun."
(Sarasamuscaya sloka 3)
Mengapa ucapan itu penting. Pertama, ia mewakili pikiran dan perasaan pengucap. Apa yang terdapat dalam ucapan itu adalah sepenuhnya milik pengucap. Ia bertanggungjawab atas apa pun yang tercantum di dalamnya.
Penghindaran adalah sesuatu yang sulit karena ia tercetak dalam bentuk tulisan. Meski dalam bentuk lisan, pada saat diubah dalam bentuk tulisan menjadi dokumen otentik yang tidak dapat dibantah. Oleh karena itu, segalanya harus melalu proses yang matang termasuk dalam pemiliran dan cara agar terhindar dari masalah. Masalah memang muncul setelah peristiwa itu, setelah ducapakan.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/nusabali.com
Foto By : Rangkuman Google
Comments
Post a Comment