Inilah Alasan Kenapa Tri Sandhya Harus Tepat Waktu Dalam Agama Hindu


 Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Tri Sandhya Tepat Waktu" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.

Tri Sandya berasal dari kata Tri dan Sandya, Tri berarti tiga. Sandya berasal dari urat kata sam dan dhi. Sam berarti berkumpul, baik, sempurna, dan dhi berarti pikiran. Jadi Sandya berarti memusatkan pikiran kepada Tuhan. Sandya dapat pula diartikan berkonsentrasi secara sungguh­-sungguh dan sempurna kepada Tuhan. 

Untuk memusatkan pikiran kepada Tuhan tugas kita adalah mengendalikan kewajiban. Dan, agar proses pengendalian ini berhasil, kita harus mengatasi hambatan yang ditimbulkan oleh Tri Guna (sattwa, rajas, tamas). Kita harus sekuat mungkin bertahan dari tarikan dan desakan alami Tri Guna dengan jalan berserah kepada-Nya. Inilah kewajiban kita yang pertama dalam perjuangan mendekatkan diri dengan Tuhan. 

Harus diyakini bahwa Tuhan adalah Mahasempuma. Maka unntuk mencapaiNya kita harus mendasari diri dengan kepercayaan yang sempurna pula. Bila tidak, maka kekuatan yang mengikat kita dengan Tuhan tidak dapat berkembang. Kita harus memiliki bhakti (cinta kasih) kepada Tuhan secara sungguh-sungguh agar kita dianugrahi asih-Nya. Keragu-raguan, hanyalah akan merusak azas hubungan asih dan bhakti serta menjauhkan kita dari Tuhan. 

Berbicara mengenai Trisandya, berarti berbicara masalah Tri Guna Kala yang terdiri dari Satwamsikamkala, Rajasikamkala, dan Tamasikamkala. Satwasikamkala atau energi positif semesta ini muncul pada saat matahari terbit. Rajasikamkala atau energi egois muncul pada saat siang hari dan, Tamasikamkala atau negeri negatif muncul saat sandyakala.

"Maka dengan melakukan puja Trisandya pada jam-jam tersebut bertujuan untuk menyaring energi postif pagi hari, sementara Trisandya saat siang hari bertujuan untuk meredam energi egois, dan Trisandya saat sandyakala bertujuan untuk meredam energi-energi negatif" Ungkap Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda


Adapun beberapa manfaat melakukan Tri Sandhya tepat waktu yaitu :

1. Pagi hari, saat bangun dari tidur yang gelap. Pikiran masih segar, diharapkan kita mendapatkan semangat dan motivasi untuk berbuat baik di hari ini, maka tri sandya pagi adalah untuk menguatkan guna sattwam agar dituntun berbuat baik sepanjang hari.

2. Siang hari, saat siang semangat kerja tinggi, guna rajas menguat. Agar tetap dalam batasan dharma maka perlu dikendalikan guna rajas tersebut dengan melakukan tri sandya tengah hari.

3. Sore hari, saat malam menjelang, panggilan untuk beristirahat atau tidur. Saat ini guna tamasika menguat dan untuk mengatasinya agar tidak terpengaruh menjadi malas maka tri sandya sore dilakukan.


Kesemuanya itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pribadi atau mencapai pencerahan spiritual. Umat Hindu dapat bersembahyang kepada kebenaran dan keberadaan absolut tertinggi yang disebut Brahman, atau secara umum ditujukan kepada salah satu manifestasinya dalam Trimurti, yakni Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, Shiwa sebagai dewa penghancur. Atau diarahkan pada Awatara, penitisan Wishnu di atas bumi yaitu Rama dan Krishna. Pemujaan juga dapat ditujukan pada shakti dewa, yakni dewi-dewi pasangan sang dewa. Umat Hindu biasanya bersembahyang dengan mengatupkan kedua telapak tangan dengan khidmat yang disebut 'pranam' dalam bahasa Sanskerta.

Demikian kurang lebih manfaatnya tiada lain untuk menjaga diri agar tetap sadar dan eling menghindari diri berbuat dosa/karma buruk. Umat yang ragu karena belum bisa melaksanakan tepat waktu, apakah salah, boleh atau tidak? Hal itu dalam Hindu tidak ada paksaan, sesuai kemampuan. Hindu hanya mengenal hukum karma, kalau melakukan baik maka hasil baik, melakukan kurang maka hasil kurang. Jadi kalau di ibaratkan mandi, dalam sehari sekali saja tidak cukup, ibarat makan sekali saja tidak cukup, kekurangan itu dapat menyebabkan sakit. Demikian juga dengan tri sandya, ada manfaat yang kurang jika dilakukan tidak lengkap. 

Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/wikipedia.org/dharmadana.id/tribunbalinews.com/pasramanganesha.sch.id

Foto by : Rangkuman Google

#pesona_taksubali


Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?