Brata Yang Hendaknya Dilakukan Untuk Mencapai Surga Dalam Agama Hindu

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Brata" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Pengendalian diri adalah kemampuan seseorang untuk melakukan yang tidak baik dan tidak patut dilakukan. Untuk dapat mengendalikan diri seseorang hendaknya mengenal ajaran tentang Viveka atau viveka jnana. Yang dimaksud dengan Viveka adalah kemampuan untuk membedakan yang baik dan buruk, salah dan benar. Yang baik belum tentu benar, sebaliknya yang benar belum tentu baik dan selanjutnya dengan pengetahuan viveka ini seseorang akan dapat mengendalikan dirinya, sebab diantara berbagai makhluk hidup dengan tegas dinyatakan hanya manusialah yang memiliki pengetahuan itu sebab, oleh karena itu menjelma sebagai manusia disebut sebagai penjelmaan utama bila dibandingkan dengan makhluk lain. Memang bila direnungkan, sesungguhnya manusia hampir sangat jarang untuk merenungkan kembali, untuk apa tujuan penjelmaan kita ini. 


Pertanyaan seperti itu akan muncul bagi mereka yang memiliki kepekaan untuk merenungkan kehidupan kembali. Untuk usaha ajaran agama Hindu memberikan bimbingan dan tuntunan seseorang agar berhasil meniti kehidupan di dunia ini termasuk bagaimana dia berperilaku menyingkapi dan mensiasati kehidupan yang dewasa ini sangat dirasakan kecenderungan pada material sebagaimana dinyatakan dalam kitab-kitab Purana, bahwa era jaman Kaliyuga orientasi manusia hanyalah pada materi dan kesenangan, yang tidak akan memberikan kebahagiaan yang sejati.


Brata Yang Hendaknya Dilakukan Agar Dapat Mencapai Surga Menurut Hindu :


Ada sepuluh brata yang hendaknya dilakukan (yama):

1) jangan mementingkan diri sendiri

2) tahan menghadapi cobaan hidup

3) tidak berdusta

4) tidak menyiksa dan membunuh makhluk hidup

5) mampu menasehati diri sendiri (belajar dari pengalaman)

6) jujur dan selalu berterus terang

7) berbelas kasih melihat penderitaan manusia dan makhluk hidup lainnya

8) berhati bersih dan berpikir jernih

9) berekspresi dan bertutur kata manis

10) dan berbudi halus.


Jika kamu sudah bisa semuanya itu maka kamu akan masuk surga Dan ada lagi hal yang harus kamu capai sebelum menuju nirbana (kematian)

Sepuluh brata yang hendaknya dikerjakan (niyama)

1) sedekah

2) sembahyang

3) pengekangan nafsu

4) perenungan

5) mempelajari kitab suci

6) pengendalian birahi

7) keteguhan hati

8) puasa

9) pengendalian kata-kata

10) penyucian diri lahir batin.


Untuk pengendalian diri bagi setiap umat, Weda mengajarkan berbagai cara baik melalui pengetahuan filsafat/kebenaran, praktik kehidupan sehari-hari, satya brata maupun upawasa. Yang dimaksud dengan upawasa (puasa) ialah tidak menikmati boga (makanan/minuman) selama paling tidak satu hari (24 jam). Puasa dapat dilakukan lebih dari satu hari bila umat mampu melaksanakannya. Brata adalah pengendalian diri terhadap tindakan , prilaku terhadap makanan dan minuman, baik waktunya, jumlahnya maupun macamnya. Contoh brata seperti :


Makan pada waktu tertentu (yang dikehendaki) misalnya dua kali sehari yaitu sebelum matahari terbit dan setelah matahari terbenam, makan atau minum sekali sehari pada saat yang telah diniatkan.

Pantang makan atau minum suatu macam makan atau minum, dalam batas waktu tertentu misalnya selama tiga bulan, enam bulan, atau setahun, dan seterusnya


Jika ingin memperoleh surga hendaknya janganlah minum-minuman keras (termasuk narkoba dan obat-obatan terlarang), jangan berbohong, jangan menginginkan pasangan orang (selingkuh), jangan mencuri, jangan menyiksa dan membunuh.


jika kamu tau arti dan tujuan hidup kamu maka kamu akan hidup berbahagia dimasa depan, kuncinya cuma satu hal "keiklasan dalam menjalani swadharma hidup didunia tanpa merasa ada beban"


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/padmabuati/phinossite.wordpress.com

Foto by : pinterest.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?