Anjing Bali Merupakan Anjing Tertua Di Dunia ? Simak Alasannya

Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Anjing Bali Tertua Di Dunia" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.

Banyak orang menganggap anjing bali sebagai anjing yang galak, ganas, rengas nan bringas, suka mengonggong dengan sangat keras sembari memamerkan taring-taringnya yang kokoh dan menakutkan. Tak heran jika anjing bali tidak disukai orang-orang. Padahal, jika dipikir lebih dalam lagi, ada alasan tertentu di balik sifat-sifat anjing bali. Anjing bali suka mengonggong karena ia ingin melindungi tuannya. Anjing memiliki taring yang kokoh karena tentu ia harus mengigit makanan dengan baik.

Anjing Bali bukanlah anjing tanpa asal-usul, melainkan ditengarai sebagai proto-canine, anjing murni, yang berevolusi dari hewan-serupa-serigala (yang juga disamakan dengan Dingo Australia-padahal umur anjing Bali ini lebih tua dari Dingo) untuk bisa hidup berdampingan dengan manusia. Mereka tidak lagi berburu, melainkan makan dari sisa-sisa perburuan dan makanan manusia.

Sebetulnya di Bali juga ada jenis anjing Kintamani, tapi anjing Kintamani sepertinya derajadnya sudah terangkat sejak diakuinya ras Kintamani oleh dunia ini pada tahun 2006. Saya akan lebih membahas pada anjing Bali yang oleh banyak pihak disebut sebagai anjing liar. Hiks, padahal anjing Kintamani juga asalnya dari blasteran anjing Bali dan Chow-chow

Bali Animal Welfare Association (BAWA) memperkirakan Anjing Bali juga merupakan salah satu anjing tertua di dunia lo. Berdasarkan struktur genetik, Anjing Bali lebih tinggi strukturnya daripada anjing ras biasa. Hal itu yang menyebakan disebut sebagai anjing tertua di dunia. Bahkan, diperkirakan anjing Bali telah hidup sejak 5.000 hingga 15.000 tahun lalu.

Dari manakah mereka datang ? Dr. Lawrence Blair, antropolog asal Inggris yang telah lebih dari seperempat abad menghabiskan usianya di Indonesia melihat Bali dipenuhi dengan ribuan anjing saat dia menginjakkan kaki di Bali tahun 1965. Dan menurut beliau, anjing Bali ini istimewa karena sangat mudah melacak asal-usulnya karena dia sangat murni, beda dengan anjing ras yang sudah melalui banyak perkawinan silang

Ciri-ciri anjing bali yakni berbadan tegak dan rambut tidak terlalu lebat. Saking uniknya anjing ini, BAWA pun menyarankan agar anjing Bali menjadi salah satu ikon pariwisata Pulau Dewata. Sayangnya, orang-orang kerap menempelkan kesan hewan liar pada Anjing Bali. Tidak heran pula, anjing ini kerap dipukuli, bahkan disembelih. 

Anjing Bali sebenarnya juga punya ras lain yakni Anjing Kintamani. CIri-cirinya berbulu tebal, badan tegak, dan umumnya berwarna putih, cokelat, dan hitam. Nasib Anjing Kintamani rupanya lebih baik nasibnya dari pada Anjing Bali. Sebab, telah diakui dunia lewat Federasi Kinologi Internasiomal. Nah, sebenarnya ketimbang memilihara anjing ras, anjing lokal seperti Anjing Bali dan Anjing Kintamani lebih cocok kamu pelihara. 

Selain karena masih memiliki darah murni dan tanpa persilangan, anjing jenis tersebut lebih kuat terhadap penyakit. Apalagi anjing ras memiliki cara perawatan yang sulit. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan juga bisa dibilang tidak sedikit. 

Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/tatkala.co/kompasiana.com/urbanasia.com

Foto by : Natamagazine.co

#pesona_taksubali