Ajaran Dharma Untuk Menghadapi Segala Bentuk Perilaku Kejahatan


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Menghadapi Perilaku Kejahatan" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.


Umat se-dharma, dalam kehidupan ada saja bentuk kejahatan yang harus dihadapi oleh umat manusia. Janganlah mundur menghadapi kejahatan? Hadapi orang hahat atau curang dengan kebijaksanaan, taklukkan orang yang bengkok dengan akal yang sehat, perlakukan orang yang jahat sesusi hukum (biarlah hukum yang melindungi atau menghukum mereka), jangan gentar menghadapi pelaku kejahatan, demikian pula jangan memakai ilmu sihir, sebab membahayakan pemakainya. Perlakukan orang lain sepantasnya dan bahkan sebagai sahabat.


Hadapi orang yang curang dengan bijaksana


"Tvam mayabhir apa mayin

adham ah, svadhabhir ye adhi

suptav ajuhvata".

~ Rg Veda I. 52. 5


Artinya

Sang Hyang Indra, Engkau meremukan orang-orang yang licik yang menaruh sesaji-sesaji di dalam mulut mereka sendiri, dengan alat-alatmu yang baik.


Bahwa dalam kehidupan ini ada saja yang melakukan kecurangan atau kejahatan sehingga membahayakan hidup manusia. Untuk itu hadapi semua kejahatan atau kecurangan dengan sikap bijaksana agar kita tetap wasapada dan terhindar dari segala bahaya yang setiap saat menghampiri hidup kita.


Maka dari itu ada baiknya kita berperilaku sesuai ajaran Tri Kaya Parisudha. Tri Kaya Parisudha adalah tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran Etika Agama Hindu yang dipedomani oleh setiap individu guna mencapai kesempurnaan dan kesucian hidupnya, meliputi:

- Berpikir yang benar (Manacika).

- Berkata yang benar (Wacika).

- Berbuat yang benar (Kayika).


1. Manacika artinya berfikir yang baik dan benar atau suci, setiap tindakan berawal dari pikiran oleh sebab itu berusaha untuk berpikir yang positif untuk mengendalikan perkataan dan tingkah laku agar selalu berkata dan berbuat yang baik. Pikiran baik bisa dihasilkan dengan belajar meditasi dan mendekatkan diri dengan sang Pencipta.


2. Wacika artinya berkata yang benar dan baik, setiap orang lebih suka mendengar perkataan yang benar dan jujur walau kadang menyakitkan, tetapi sakitnya hanya sesaat. Semua orang tidak suka dicaci dan dimaki, kendalikanlah diri supaya tidak sampai seperti itu, atau jangan suka menghina orang karena setiap manusia adalah sama. Lebih seringlah mengucap mantra pemujaan atau bernyayi lagu-lagu keagamaan untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.


3. Kayika artinya selalu berbuat atau bertingkah laku yang benar. Kadang ada istilah perkataan tidak sesuai dengan tindakan artinya bilangnya mau ke pura eh malah tidur di rumah atau maunya medana punia di Pura eh malah uangnya buat beli yang lain. Nah itulah salah satu tindakan yang menyimpang antara perkataan dan tindakan. Untuk bertingkah laku yang benar maka alangkah baiknya setiap anggota tubuh ini untuk melakukan pekerjaan yang baik misalnya menyapu, mencuci, belajar dan lain-lain. Janganlah kamu pakai badan ini untuk menyakiti, misalnya memukul orang lain atau memukul hewan dan lain-lain.


Demikian yang bisa dilakukan agar bisa terhindar dari kejahatan atau kecurangan dalam hidup di dunia ini. Oleh karena itu jangan ragu untuk tetap melaksanakan kebajikan agar selalu tetap terhindar dari segala kejahatan atau kecurangan dalam hidup ini.


Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : pesonataksubali.blogspot.com/semangathindu.blogspot.com/hindualukta.blogspot.com

Foto By : Rangkuman Google

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?