Masihkah Rasa Gengsi Atau Iri Hati Menyelimuti Orang Bali ?
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Rasa Gengsi Dan Iri Hati" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Perasaan iri hati itu muncul karena sikap kamu yang tidak menyukai ketika melihat orang lain lebih baik dan sukses dari kamu. Rasa iri itu bisa membuat hati dan pikiran menjadi tidak tenang. Terus menyimpan rasa iri itu tidak baik dan akan membuat kamu merasa tidak nyaman.
Ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seperti :
Mengapa kita membeli Hp yang jauh lebih mahal dari keperluan kita?
Mengapa harus membeli mobil yang mahal padahal itu jauh daripada kebutuhan kita?
Mengapa semakin sedikit orang yang menjadi petani ?
Mengapa pendatang selalu semakin banyak ke Bali ?
Mengapa banyak lahan yang seharusnya menjadi aset perekonomian pariwisata di Bali justru di alih fungsikan menjadi bangunan-banguan beton yang tinggi ?
Jawabnya adalah “Demi Gengsi”, satu kata yang cukup membuat harga diri kita terusik. Sad ripu di era kekinian, kita semua tentu sudah tidak awam lagi dengan istilah ini dan mungkin tanpa kita sadari sudah sering melakukannya. Kita gengsi kalau tak punya baju bagus,mobil mewah,rumah besar, atau HP terbaru. Bahkan kita gengsi untuk meminta maaf meskipun kita tau kita salah atau karena usia kita lebih tua. Manusia ingin dihargai, ini bagus. Sayangnya kita sering kebablasan, kita haus akan kebanggaan diri yang tidak ada habis-habisnya. Begitu juga yang terjadi dengan masyarakat Bali saat ini.
Zaman sekarang manusia memang sudah sangat cerdik dalam melakukan usaha demi kebutuhan dan keperluan hidupnya. Terkadang manusia melakukan apapun demi mendapatkan apa yang diinginkannya. Mereka menghalalkan segala cara tanpa memikirkan akibatnya nanti, Tidak jarang usaha yang dilakukan itu sudah melanggar agama. Dan semua ini kembali lagi ke dalam diri manusia tersebut, sebagaiamana tercantum dalam Kekawin Ramayana Bab 1 (Wirama Sronca) bait ke-4 sebagai berikut.
“Ragadi musuh mapareng
Rihati ya tongwanya tan madoh riawak
Yeka tan hana ri sira
Prawira wihikan sireng niti” (Kekawin Ramayana 1.4)
Artinya
“Keinginan (kama) dan semua jenis musuh yang terdekat dalam hati (pikiran) tepatnya tidak jauh dari badan sendiri”
Manusia harus menghadapi berbagai tantangan hidup di dunia ini, dan juga terdapat musuh-musuh yang harus dihindari oleh setiap insan manusia Musuh itu terlihat seperti sahabat jika dibungkus oleh kemunafikan dan pembenaran, sehingga terkesan orang tersebut adalah orang yang baik. Namun, sebenarnya musuh manusia berada sangatlah dekat dengan dirinya. Dalam ajaran agama Hindu, musuh dalam diri ini disebut Sad Ripu.
Bagi umat Hindu setiap hal atau setiap masalah selalu ditangani dan dicari jalan keluarnya, baik secara sekala maupun secara niskala.Seperti halnya sifat dari sad ripu ini, orang-orang di Bali khususnya umat Hindu, akan diupacarai dengan upacara mepandes ketika menginjak usia remaja. Upacara mepandes atau sering disebut upacara potong gigi ini dilaksanakan dengan harapan agar dapat menetralisir sifat buruk dari Sad Ripu yang ada dalam diri manusia.
Energi dan pikiran kamu akan terbuang hanya untuk memikirkan sifat iri yang kamu miliki karena melihat orang lain yang lebih baik dan sukses dari kamu. Tapi, sebenarnya ada banyak cara untuk bisa menghilangkan rasa iri hati kamu pada orang lain. Berikut ini cara yang mudah untuk kamu coba dan lakukanlah secara konsisten agar hasilnya bisa maksimal.
1. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencari penyebabnya lebih dulu. Jika kamu sudah mengetahui alasan dari rasa iri kamu itu, kamu bisa lebih mudah untuk menemukan cara yang paling tepat untuk mengatasi rasa iri yang kamu miliki dan membuangnya jauh-jauh.
2. Jangan banding-bandingkan diri kamu dengan orang lain. Jangan pernah membanding-bandingkan diri kamu dengan orang lain, karena dalam hidup ini setiap orang punya standar kehidupan yang berbeda. Misalnya ada orang yang sukses dan kaya tapi memilih hidup penuh kesederhanaan, di sisi lain ada orang yang biasa saja tapi ingin selalu tampil dengan kemewahan. Jadi, jangan pernah bandingkan kehidupan kamu dengan orang lain dan jangan hanya menilai kesuksesan orang dari sisi materi saja.
3. Temukan kelebihan dalam diri kamu
Setiap masing-masing orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun kamu selalu merasa penuh kekurangan, tapi pasti ada kelebihan yang kamu miliki. Temukanlah apa kelebihan kamu itu dan gunakan kelebihan kamu itu menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kamu dan orang lain.
4. Fokus pada bakat dan kelebihan kamu
Untuk bisa menghilangkan rasa iri, kamu harus bisa lebih fokus pada bakat dan kelebihan yang ada dalam diri kamu. Arahkan semua energi dan pikiran kamu untuk fokus pada kelebihan kamu sehingga kamu bisa meninggalkan kebiasaan membandingkan diri kamu dengan orang lain. Jangan biarkan pikiran kamu larut dalam kecemburuan dan membandingkan kelebihan yang dimiliki orang lain, lebih baik kamu fokus pada kelebihan yang sudah kamu miliki.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : Pesonataksubali.blogspot.com/kulkulbali.co/idntimes.com
Foto by : Baliexpress.com

Comments
Post a Comment