Makna Dan Pakem Tarian Joged Bumbung Sesungguhnya "Bukan Joged Porno"
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Tari Joged Bumbung" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Di Pulau Dewata siapa yang tidak mengenal joged bumbung? Joged ini merupakan joged fenomenal yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali. Mengandung tiga unsur yaitu etika, logika dan estetika. Joged yang berasal dari Desa Kalopaksa, Seririt, Buleleng ini cukup fenomenal karena mengalami pergeseran makna tarian yang terkandung di dalamnya. Dari tarian sederhana menjadi tarian yang erotis dan sempat mendapat julukan sebagai joged porno.
Beranjak dari Desa Kalopaksa kesenian ini kemudian berkembang ke beberapa desa lain di Kabupaten Buleleng dan kabupaten-kabupaten lain di provinsi Bali hingga membentuk sekaa-sekaa (kelompok) joged. Pesatnya perkembangan sekaa joged bumbung di beberapa daerah di Buleleng mengakibatkan munculnya persaingan yang sangat kompetitif antar sekaa. Hal ini memaksa mereka untuk berinovasi menciptakan kreasi baru dari joged bumbung sendiri agar sekaa mereka tetap eksis dan diminati oleh masyarakat.
Kebebasan menciptakan inovasi baru joged bumbung ini mengakibatkan perkembangannya menjadi tidak terkontrol dan keluar dari pakemnya. Joged bumbung yang dulu memiliki makna sebagai tarian pergaulan dan merakyat, tetapi saat ini sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan secara kasat mata terlihat sangat buruk. Munculah joged bumbung sebagai sesuatu yang fenomenal. Tidak lagi dipandang sebagai tarian yang sederhana, tetapi sudah berubah menjadi joged porno nan erotis.
Kemunculan joged bumbung model kreasi gres yang dipandang selaku sesuatu yang erotis dan porno memicu keprihatinan pemerintah provinsi dan daerah. Secara gotong royong keduanya lalu melakukan seminar menyasar sekaa joged bumbung di seluruh Bali, tergolong di Buleleng. Pembinaan ini menyadarkan para seniman untuk tetap menjaga pakem orisinil kesenian joged bumbung. Pakem orisinil ini bagaimana tariannya tetap mengikuti watak dan sesuai norma kesopanan di masyarakat. Selain seminar menyangkut pakem asli, tim pembina ini juga menyarankan terhadap desa pakraman untuk ikut serta menyarankan masyarakatnya untuk mementaskan joged bumbung sesuai pakem orisinil dan masih menjunjung tinggi nilai kesopanan yang meningkat di masyarakat.
Kemunculan joged bumbung versi kreasi baru yang dipandang sebagai sesuatu yang erotis dan porno menimbulkan keprihatinan pemerintah provinsi dan daerah. Secara bersama-sama keduanya kemudian melakukan pembinaan menyasar sekaa joged bumbung di seluruh Bali, termasuk di Buleleng. Pembinaan ini menyadarkan para seniman untuk tetap mempertahankan pakem asli kesenian joged bumbung.
Salah satu netter bernama Edwin Fajerial menyayangkan tarian erotis tersebut. Menurutnya, kesenian Indonesia seharusnya tidak dinodai dengan aksi yang tidak senonoh. "Erotis sekali. Saya yakin gerakan aslinya enggak begitu. Ini adalah penodaan terhadap kesenian Indonesia," kata Edwin. Dia juga mengharapkan ada tindakan dari aparat sebab tarian Joged Bumbung tersebut mengandung unsur pornografi.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/Gurukatro.com/semogaawet.com
Foto by : Gurukatro.com
Comments
Post a Comment