Kisah Kesetiaan Seorang Sahabat Dilambangkan Oleh Sang Jatayu

 


Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "Kisah Sang Jatayu" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.

Jatayu adalah simbol kesetiaan yang dinamis kepada sahabat. Pada zaman dahulu dikisahkan, Sang Prabu Dasarata ketika berguru pada Resi Yogiswara memiliki sahabat bernama Jatayu yaitu putra dari Aruna kakaknya Garuda.

Dan dalam kisah Ramayana, Jatayulah yang memberikan pesan bahwa Dewi Sita diculik oleh Rahwana yang sakti itu. Walaupun kalah hebat dengan Rahwana, namun semangat juang burung ini tetap menjadi inspirasi sampai saat ini. Dalam berbagai corak hiasan, sayap burung Jatayu dan Wilmana biasanya memiliki kesamaan bentuk dan pola atau gerak kibasan yang sangat dinamis.

Kisah kepahlawanan Jatayu didapati dalam kitab wiracarita Ramayana, termasuk dalam terjemahan Ramayana berbahasa Sanskreta karya Walmiki ke dalam bahasa Jawa Kuna dalam bentuk kakawin semasa pemerintahan Balitung (tahun 899–911 M.). Jatayu tampil serta merta untuk membebaskan Dewi Sita yang tengah diculik oleh Rahwana untuk dibawa terbang ke Nagari Langka (Alengka, kini berada di Pulau Srilangka). Ketika Sita (putri raja prabu Janaka) menjerit-jerit lantaran dibawa kabur oleh Rahwana, Jatayu kala itu sedang berada di dahan sebuah pohon sempat mendengarnya. 

Ia melihat ke arah atas, dan tampak dengan jelas Rahwana terbang membawa Sita. Jatayu yang bersahabat baik dengan Raja Dasarata, merasa bertanggung jawab terhadap Sita, yang merupakan istri dari putra sahabatnya, yaitu Rama. Dengan jiwa ksatria meluap-luap dan berada di pihak yang benar, Jatayu tak gentar untuk melawan Rawana. Jatayu menyerang Rahwana dengan segenap tenaganya. Namun Jatayu yang kala itu sudah renta tak kuasa untuk menghadapi raksasa Rahwana.

Kisah pertolongan Jatayu itu tergambar jelas dalam relief Ramayana dipahatkan pada pagar langkan sisi dalam dari candi Siwa dalam kompleks candi Prambanan, yang dibangun masa pemerintahan Raja Balitung di era keemasan kerajaan Mataram. Tatkala Jatayu telah berada dekat dengan Sita, sontak raja raksasa Rahwana menghujamkan tombak ke arah Jatayu dalam teks Ramayana, Jatayu dikisahkan terluka akibat pedang Rahwana yang ditebaskan ke arah sayap Jatayu, sehingga tubuhnya jatuh ke tanah dengan darah bercucuran. 

Beruntung, sebelum Jatayu jatuh ke tanah, Sita sempat menitipkan cincin (ka-rah) yang konon diberikan oleh Rama kepada dirinya sebagai tanda kasihnya. Jatayu telah memperlihatkan "dharmma- bhaktinya" untuk menolong manusia. Kendatipun Jatayu adalah binatang berjenis unggas (burung), namun memiliki peri kemanusiaan, jiwa penolong.


Setelah Jatayu menghembuskan napas terakhirnya, Sang Rama bersabda:

“Hé Jatayu mahā dibya, wênang dharaka ring hurip, sangka ryasih ta mamitra, bapangku kalulut têmên, tumuluy têka ring putra, ah ō dibyanta hé kaga. Sêdêng tat mahurip nguni, bapangku mahurip hidêp, ri pêjah ta kunêng mangke, menyak uwuh-uwuh. (Kakawin Ramayana) ”

terjemahan:

“ Hai jatayu yang maha mulia, sungguh kuat dikau mempertahankan jiwa. Karena cinta kasihmu bersahabat terhadap ayahku lekat sekali, berkelanjutan sampai kepada aku, puteranya. Amatlah mulia wahai dikau burung perkasa. Tatkala engkau masih hidup tadi, ayahku kurasakan masih hidup, sekarang ketika engkau telah meninggal, sungguh bertambah sedih hatiku. ”

Setelah bersabda demikian, Sang Rama melakukan upacara pembakaran jenazah sederhana untuk Jatayu. Jenazahnya mendapat percikan tirtha oleh seorang yang "berjiwa suci" karena merupakan seorang titisan Wisnu.

Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.

Via : Pesonataksubali.blogspot.com/Jurnalmalang.com/wikipedia.org/sejarahharirayahindu.blogspot.com

Foto by : Kisahspiritualtaklekangzaman.com

#pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?