Apa Arti Kata "TAKSU" Yang Sebenarnya ? Masih Banyak Yang Belum Paham Secara Mendalam
Om Swastyastu semeton Pesona Taksu Bali, kali ini kita akan membahas tentang "TAKSU" Sebelum itu jangan lupa untuk mengunjungi Instagram kami juga ya @pesona_taksubali.
Dalam lingkungan masyarakat Hindu khususnya di Bali, Taksu adalah pancaran sakti atau energi maya sebagai kekuatan kharisma yang secara gaib dapat masuk kedalam diri seseorang dan mempengaruhi tri pramana (Sabda, Bayu, Idep) seseorang.
Pengaruh tersebut bisa terjadi pada pola fikir, berbicara maupun tingka laku seseorang. Sehingga di Bali terdapat Pelinggih Taksu. Biasanya orang yang melakukan pemujaan terhadap Pelinggih Taksu memintah kewibawaan dan kekuatan.
Prof Dewa Komang Tantra MSc PhD berpendapat :
"Penonton terhipnotis oleh pancaran daya magis sang penari. Dalam Tantrayana, taksu disepadankan maknanya dengan sakti. Sesungguhnya, sakti adalah energi yang merupakan simbol kekuatan. Menurut tatwa, sakti itu merupakan prana. Melalui prana itu semua ciptaan di alam semesta diciptakan. Dalam perkembangannya taksu berfungsi untuk memohon keberhasilan untuk berbagai bidang, seperti seniman, petani, pedagang, peminpin, dan sebagainya"
Apakah Bali yang asri dan lestari masih memiliki taksu ? Ini sebuah pertanyaan auto-kritik, pertanyaan yang menyusup ke nurani dan mungkin tidak terjawab secara tuntas. Apakah tata titi leluhur masih ajeg sampai saat ini ? Perubahan dan pergeseran nilai, norma, etika, dan moral berinteraksi sosial sudah banyak terjadi. Kehidupan pada era nano-nano, asam manis ini, sering menggoyahkan sendi-sendi kehidupan asali di tanah Bali. Gemerlap kebudayaan masa kini sering mengaburkan nilai-nilai masa silam.
Taksu bisa diperoleh dan didapat oleh semua orang tampa memandang batas usia, jenis kelamin, status social semua orang sama-sama memiliki potensi untuk mendapatkan kekuatan spiritual ini. Dengan mempelajari kesenian atau aspek lain dari seni budaya Bali secara serius dan sungguh-sungguh dengan dedikasi tinggi dan penuh rasa pengabdian baik orang Bali maupun orang luar termasuk prang asing memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kekuatan spiritual ini.
Satu hal yang penting untuk dicatat bahwa taksu bukan sesuatu yang di wariskan atau diteruskan dari generasi ke generasi. Di balik terus meningkatnya jumlah seniman pertunjukan Bali selama dekada terakhir ini agak mengejutkan bahwa jumlah seniman yang mampu mencapai taksu masih relative kecil. Jika di bandingkan dengan jumlah pelaku seni pertunjukan yang terus bertambah jumlah pemain yang memiliki taksu terasa terus berkurang.
Adagium yang berkembang saat ini : yang bengkok mencuat tegak ke atas, yang lurus tertanam kuat di bawah. Adagium lain : yang lurus, yang kurus, dan yang gemuk, yang empuk. Sepertinya tidak ada standar yang bekerja dengan baik. Semua memiliki pembenaran atas perilaku dan normanya, semua mengikuti hukum relativitas.
Untuk mewujudkan taksu, maka Bali harus mempertegas visi, misi, dan tujuannya. Misi penting Bali adalah memberikan kontribusi kepada pembangunan Bali yang berkelanjutan. Misi tersebut dapat dijabarkan menjadi lebih rinci :
1. misi dan fungsi yang harus dibangun adalah mendidik masyarakat untuk memenuhi kebutuhan seluruh sektor aktivitas manusia.
2. memberikan berbagai kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan akhlak yang baik. Dengan begitu, masyarakat akan memiliki visi mendunia dan sekaligus memiliki kapasitas membangun yang membumi.
3. memahami, memelihara, memperkuat, mengembangkan, dan menyebarkan budaya historis Bali dalam pluralisme.
4. masyarakat Bali mampu berbicara lantang dan tegas tentang masalah-masalah etik, kebudayaan, dan sosial secara independen.
5. memperkuat fungsi-fungsi kritis dan berorientasi ke masa depan melalui analisis yang berkelanjutan. Keenam, menegakkan kapasitas intelektual dan prestise moral untuk membela dan menyebarkan nilai-nilai yang telah diterima secara universal.
Jadi bagaimana semeton ? Bermanfaat tidak informasi dari blog kami ? Jika bermanfaat jangan lupa untuk meninggalkan komentarnya ya terima kasih.
Via : pesonataksubali.blogspot.com/Nusabali.com/hindualukta.blogspot.com/Blog.isi.dps.ac
Foto by : Bali travel diary
Comments
Post a Comment