Rasa Malas Bisa Mendatangkan Sifat Tamas ?
Tri Guna atau Tri Indriya adalah Tri artinya tiga, Guna artinya sifat, yaitu Sattwam (sifat tenang, tulus, bijaksana dan tanpa pamrih), Rajas (sifat energik, agresif dan ambisius), dan terakhir Tamas (sifat pasif, malas dan lamban) yang mempengaruhi dan membentuk watak manusia dalam hidup ini.
Tamas atau Tamak adalah simbol sifat manusia yang memberi pengaruh malas, pasif dan masa bodoh yang perlu dinetralisir untuk dapat mengantarkan seseorang menuju pada kesuksesan hidup yang dalam pengertiannya disebutkan sebagai berikut :
Tamas yang diletakkan sejumput beras sebagai simbol penggunaannya pada Banten Pras dalam berbagai upacara yadnya bertujuan untuk dapat menetralisir salah satu sifat tri guna ini,
yang dalam komposisi idial maka keseimbangan tersebut akan menjadi kekuatan luar biasa untuk mengantarkan seseorang menuju pada kesuksesan hidup.
Tamas sebagai bagian dari sifat Tri Guna yang perlu dikendalikan dan dinetralisir oleh umat manusia sebagaimana disebutkan dalam kutipan sumber referensi pengaruh tri guna terhadap tingkat sradha dalam pengembangan budhi pekerti", manusia yang masih memiliki sifat tamas ini disebutkan tidak akan dapat mengindahkan apapun yang terjadi yaitu :
- selalu cuek atau masa bodoh,
- selalu berhayal tidak mau tahu apapun yang akan terjadi terkadang resiko yang fatalpun siap diterimanya.
Sehingga ciri - ciri sifat tamas ini disebutkan perlu juga diketahui sebelum dapat mengendalikannya yang dalam Menawadharmasasta XII.33 disebutkan :
-Loba, pemalsu, kecil hati, kejam, atheis, berusaha yang tidak baik, berkebiasaan hidup atas belas kasihan pemberian orang lain dan tidak berperhatian (Pudja dan Sudharta, 1996 : 724)
Contoh tokoh pewayangan yang memiliki sifat tamas yaitu Kumbakarna yang memiliki ciri fisik bertelinga kendi. Seperti namanya dalam bahasa Sansekerta, yaitu Kumbhakarna yang berati ‘bertelinga kendi’, di mana ia memiliki telinga yang bentuknya mirip Kendi.
Disinilah susahnya kita mengendalikan Tri Guna dalam tubuh kita. Teori “yes”, praktek “no”. Inti dalam proses kehidupan adalah mampu kita mengendalikan Tri Guna dalam diri setiap manusia yang hidup didunia ini. Dengan tujuan mampu menyeimbangkan antara satwam, rajas dan tamas dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kehidupan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Via : sejarahharirayahindu.com/titianartspaces.com/cendekiaharapan.sch.id
Foto by : Ceritabedahulu.com
Comments
Post a Comment