Benarkah Setelah Pulang Melayat Harus Mandi ? Yuk simak selengkapnya

 Mandi Setelah Pulang Dari Melayat ?



Hallo semeton pesona Taksu Bali kita berjumpa kembali, yuk simak informasi dibawah ini 🙏

Cuntaka adalah suatu keadaan yang tidak suci menurut pandangan agama Hindu. Masa kotor atau leteh yang populer disebut Cuntaka dan Dalam istilah bahasa Bali-nya ketika ada keluarga meninggal disebut dengan "Sebel". Dalam tradisi Hindu, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang dinyatakan ‘cuntaka’, tidak suci, kotor secara niskala, alam gaib. Ketika seseorang dinyatakan cuntaka, maka dia tidak dibolehkan melakukan kegiatan suci, yang berhubungan dengan hal-hal rohani, seperti membaca kitab suci, memasuki tempat suci, sembahyang, membuat upacara/upakara, piodalan, dan lain sebagainya.

Penerapannya dalam kehidupan sosial masyarakat khususnya di Bali, kata cuntaka disamakan dengan kata “sebel”. Sebel (dalam bahasa Bali) berarti berhalangan karena kematian, haid, halangan keluarga, dan lain sebagainya.

“Setelah mengiringi mayat seorang apakah keturunan laki-lakinya atau bukan (ke tempat pembakaran mayat) seseorang dapat bersih lagi (dari cuntaka) dengan mandi, menyentuh api, dan minum mentega yang jernih". [Parasara Dharmasastra III.50]

Contoh kasus bertemu mayat tanpa sengaja. Pada suatu hari, ada seseorang mengirim bunga rangkai ke rumah duka rumah sakit angkatan darat. Orang itu masuk ke ruangan dimana ada banyak orang yang sedang menikmati jajan camilan. Dia mengira orang yang meninggal sudah dikubur. Setelah berada di dalam kamar, terlihat sebuah peti jenazah. Petinya terbuka lebar dan didalamnya terdapat mayat tidur nyenyak, ditutupi kain transparan.

Menurut ajaran Hindu dan tradisi di Bali, ketika seseorang bertemu mayat tanpa sengaja, maka ia dinyatakan kotor secara niskala (rohani). Didalam kitab Parasara Dharmasastra dijelaskan bahwa seseorang yang cuntaka karena bertemu mayat di jalan (termasuk bertemu mayat tanpa sengaja), maka ia dapat menyucikan diri dengan memandang matahari. Ada baiknya setelah memandang matahari beberapa saat, kemudian diikuti dengan mengucapkan nama suci Tuhan.

Hal lain yang harus dilakukan adalah menyucikan diri dengan mandi, juga mencuci baju yang dipakai. Dengan cara itu, seseorang dapat dinyatakan suci kembali, sehingga dibolehkan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal rohani. Jika ragu, masih menganggap diri cuntaka, bisa melakukan kegiatan rohani pada hari esoknya.

Apa akibatnya jika cuntaka memasuki kamar suci maupun tempat suci ? menurut kepercayaan Hindu Bali, seseorang yang cuntaka memasuki pura, dapat membuat para dewa, leluhur, mahkluk suci menjadi geger, menjauh.

Jadi itu semua kembali kepada kepercayaan kita masing-masing ya, karena kepercayaan dan keyakinan setiap orang itu beda-beda tetapi harus tetap berlandaskan jalan kebenaran.

Via : kompasiana.com/sejarahharirayahindu.blogsot.com/baliexpress.jawapos.com

Foto by : museumNusantara.com

pesona_taksubali

Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?