Begini Alasan Tembang 'Bibi Rangda' sebagai Pengiring Tarian Rangda Calonarang

 


"Bibi, Bibi Rangda, apang durus karyan Bibi"
"Bibi mejauman kelod kangin, jumadane jegeg lengser.
"Suba jani keto tiyang ngaba aled munyi"
"Sesangan kawon, jaja sirat meduluran bungan duren"
"Duren, duren ijo , sumangkane kuning gading"
"Kantilampa nguda, salak, nangka, kaliasem mangeronce"

Begitulah tembang bibi rangda, yang sering dinyanyikan saat pementasan Calonarang Kata “Bibi” dalam bahasa Bali yang berarti panggilan untuk wanita atau dayang-dayang pada masa kerajaan dan kalau “Rangda” adalah sebutan untuk seorang Janda dari golong Tri Wangsa. Oleh karena itu, Bibi Rangda ini merupakan sebutan untuk seseorang wanita yang sudah Janda, tidak lebih dari itu.

Namanya perkembangan jaman, pastinya tembang ini juga akan mengikuti jaman, di mana kata Rangda diartikan sebagai sesuatu yang aman menyeramkan. Rangda merupakan perwujudan dari Janda Sakti bernama Walunateng Dirah atau Calonarang. Darisanalah para seniman Bali menganggap kalau tembang ini pas banget sebagai pengiring tarian Rangda saat pementasan Calonarang.

Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam sendratari. Sendratari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku-kuku panjang, lidah yang menjulur panjang, dan payudara yang panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki taring-taring yang panjang dan tajam.

Tembang ini dinyanyikan saat adegan Rangda sedang “Menyawa Rare”. Apaan tuh Semeton ? Ini sebuah adegan yang menceritakan Rangda sedang menari sambil menimang bayi yang sudah dihidupkannya dari kuburan. Tembang ini memperlihatkan bagaimana sosok Rangda yang semulanya ganas dan menyeramkan, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang lemah lembut seperti ibu yang sedang menyayangi anaknya.

Tembang ini memang tembang biasa, tetapi dinyanyikan saat pementasan Calonarang yang membuat nyanyian ini bersifat sakral atau magis. Tradisi yang seperti ini wajib dilestarikan oleh masyarakat Bali karena hanya dipentaskan saat hari-hari tertentu dan saat rahinan tertentu.

Bagaimana semeton Pesona Taksu Bali ? Bermanfaat bukan ? Yuk terus nantikan cerita kami yang akan upload setiap hari.

Om Shanti Shanti Shanti Om

via : masbroo-com.cdn.ampproject.org/yanartha.wordpress.com/Wikipedia.org
Foto by : masbroo-com.cdn.ampproject.org


Comments

Popular posts from this blog

Makna Asu Bang Bungkem Dalam Sejarah Upacara Caru Hindu Di Bali

Kewajiban Orang Tua Pada Anaknya Menurut Kepercayaan Agama Hindu Di Bali

Makna Mimpi Atau Primbon (Baik Dan Buruk) Menurut Agama Hindu

Bagaimanakah Ciri - Ciri Sebenarnya Dari Zaman Kali Yuga Menurut Kitab Suci Hindu ?

Pantangan Dan Persembahan Yang Wajib Diketahui Dibalik Keramatnya Kajeng Kliwon

Proses Watangan Mapendem/Mengubur Mayat Yang Bangkit Kembali Dalam Calonarang

Apakah Lahir "Melik" Sebuah Anugrah Yang Beresiko Kematian ? Simak Selengkapnya

Urutan Persembahyangan Yang Benar Dalam Agama Hindu Beserta Doa/Mantranya

Beginilah Cara Mengintip Leak Yang Sedang Rapat/Meeting Di Malam Hari

Benarkah Menginjak Canang/Sesajen Di Bali Bisa Celaka atau Mendapat Kesialan ?